Pentingkah, RSUD Jombang Dipindahkan?
JOMBANG, FaktualNews.co – Desakan pemindahan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali mencuat.
Hal ini setelah terkuat bahwa rumah sakit plat merah itu belum mengantongi Andalalin (Analisa Dampak Lalu Lintas). Hal itu terbongkar setelah Ditlantas Polda Jatim melakukan supervisi pada 21 Februari 2018 lalu.
Pihak RSUD Jombang, mengakui jika hingga kini belum memiliki Analisa Dampak Lalulintas (Andalalin) terkait pembangunan gedung.
Tak hanya itu, RSUD Jombang juga tidak memperhatikan ketersediaan 30-40 persen fasilitas umum (fasum) publik untuk para PKL seperti yang diatur dalam Perda nomor 10 tahun 2009 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat atau yang dikenal dengan perda sapu jagat.
“RSUD saat ini cukup bermasalah, misalnya, dalam penataan berlalu lintas. Sehingga upaya relokasi ke pinggiran kota menjadi masuk akal,” kata Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LInK), Aan Anshori, saat dihubungi FaktualNews.co, Jumat (23/3/2018).
Pria berkacamata ini menuturkan, relokasi atau pemindahan RSUD Jombang perlu dilakukan segera.
“Kapasitas RSUD sangat perlu ditingkatkan, tapi di lokasi yang baru. Karena, lokasi di sekitar RSUD Jombang sudah tidak ada lagi,” tegas Aan.
Terpisah, Pjs Bupati Jombang, Setiajit, mengatakan bahwa pihaknya sudah memintah Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran untuk segera melakukan perbaikan.
Termasuk menyusun Andalalin, yang ternyata menjadi penyebab keruwetan lalu lintas di Jalan Jayanegara yang beberapa waktu lalu diberlakukan uji coba sistem satu arah (SSA).
Ditanya terkait dengan rencana pemindahaan atau pembangunan RSUD Jombang 2 di lokasi lain dengan pertimbangan sudah semakin sempitnya lahan di lokasi lama, Setiajit tidak memungkiri hal itu. Apalagi, saat ini jumlah pengunjung RSUD Jombang juga semakin meningkat setiap tahunnya.
“Kalau masalah pemindahan itu termasuk rencana jangka panjang dan itu termasuk investasi yang besar. Selama ini RSUD masih cukup mumpuni, karena sekarang juga sudah ada fasilitas rawat inap di tiap Puskesmas,” jelasnya, kepada FaktualNews.co beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Setiajit, RSUD Jombang sudah melakukan perencanaan terkait renovasi dan penambahan fasilitas terutama lahan parkir yang selama ini menjadi kontroversi dikalangan pihak rumah sakit dan warga setempat. Sebab, tempat parkir yang disediakan pihak rumah sakit tak lagi mampu menampung kendaraan yang datang.
“Kemarin Direktur Utama RSUD sudah mengkonfirmasi saya kalau sudah membeli lahan dibelakang RSUD Jombang selebar 600 meter persegi untuk dijadikan lahan parkir. Nanti rencananya akan ditingkat entah seperti apa bentuknya nanti,” tutur dia.
Namun, hingga saat ini, upaya tersebut masih sebatas rencana. Setiajit berharap agar para pejabat di RSUD Jombang segera merealisasikan rancangan tersebut. Agar kondisi parkir yang overload itu tidak menjadi permasalahan secara menerus. (Elok Fauriah)