JOMBANG, FaktualNews.co – Nasi jagung dengan ikan asin dan sayur dari tanaman sawah, mungkin sudah lumrah. Namun, bagaimana dengan nasi jagung yang dilengkapi dengan sayuran dari tumbuh-tumbuhan hutan?
Menu nasi jagung dengan lauk eseng-eseng lompong, eseng-eseng pakis, serta urap-urap daun slintrong, kini diburu pecinta kuliner yang anti makanan berkolesterol.
Warung makan di Dusun Pucangrejo, Desa/Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, yang menyediakan menu nasi jagung dengan pelengkap sayuran dari tumbuh-tumbuhan hutan, menjadi favorit baru para pemburu kuliner.
Meski masakan di warung milik Pak Slamet ini tidak terlalu istimewa, namun para pengunjungnya selalu ramai dan banyak yang datang dari berbagai daerah.
Kelebihan dari warung ini dan sulit dicari di tempat lain, yakni adanya menu sayuran berupa eseng-eseng serta urap-urap dari tumbuh-tumbuhan hutan.
Dalam penyajian, nasi jagung hangat bercampur nasi putih disandingkan dengan ikan asin, tempe goreng atau ayam panggang. Sebagai campuran khas, terdapat eseng-eseng serta urap-urap dari tumbuh-tumbuhan hutan.
Eseng-eseng yang menjadi ciri khas di warung Pak Slamet, berasal daun pakis dan lompong. Pakis merupakan tumbuhan liar di daerah hutan. Sedangkan lompong, berasal dari batang daun talas.
Salah satu penikmat menu nasi jagung plus sayuran dari tumbuh-tumbuhan hutan mengungkapkan, eseng-eseng pakis dan lompong akan lebih nikmat jika disantap dengan urap-urap daun slintrong.
Daun slintrong juga merupakan tumbuhan liar di hutan yang mudah didapat. Pakis, lompong maupun slintrong merupakan sayuran non kolesterol.
Bahkan, dedaunan itu juga dianggap bisa mengobati berbagai penyakit seperti darah tinggi dan penyakit lambung. “Selain nikmat, makanan ini juga lebih sehat,” ujar salah satu pengunjung.
Slamet, pemilik warung, mengaku menawarkan menu tumbuhan hutan, awalnya hanya coba-coba. Apalagi, saat itu belum ada warung yang secara khusus menyediakan menu tersebut.
Namun, seiring waktu berjalan, menu yang awalnya coba-coba justru banyak diburu masyarakat. “(pembeli) yang datang, selain Jombang ada yang dari Surabaya, Mojokerto, Kediri dan Malang,” ungkap Slamet.
Untuk ukuran kantong, biaya untuk membeli makanan ini cukup bersahabat. Menu nasi jagung dengan eseng-eseng, urap-urap, ikan asin serta tempe, hanya Rp10 ribu.
Namun jika dengan ayam panggang, harganya menjadi Rp20 ribu. Sedangkan, jika dengan tambahan sate kambing, harganya menjadi Rp25 ribu perporsi.