SUMENEP, FaktualNews.co – Beberapa pekan terakhir ini bahan bakar minyak (BBM) baik jenis premium dan solar langka di wilayah Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kelangkaan bahan bakar merata di pulau setempat.
Menghilangnya premium membuat roda perekonomian di wilayah tersebut terganggu.
Akibat dari kelangkaan BBM itu harga BBM melambung tinggi disetiap pengecer, hingga mencapai Rp 15 ribu perliternya.
Menurut Suhri salah satu warga Pulau Kangean, jika permasalahan ini dibiarkan terus berlarut larut, tentu pemerintah dengan program BBM satu harga tidak akan tercapai karena hanya akan dinikmati oleh para pengecer.
“Ini terjadi akibat dari ulah oknum pengecer yang hanya ingin meraup keuntungan yang besar,” terangnya. Minggu (25/3/2018).
Menyikapi persoalan itu, pihak Forpimka Arjasa menggelar rapat sosialisasi bersama para pengecer BBM dan pemilik APMS 03.
Camat Arjasa, Moh. Farid Wadji, mengatakan bahwa sudah ada beberapa ketentuan dan kesepakatan bersama yang sudah disepakati antara pihak pengecer dan pemilik APMS 03 Kecamatan Arjasa.
Beberapa kesepakatan yang sudah di sepakati bersama antara pihak APMS dengan pera pengecer, diantaranya
APMS 03 kecamatan Arjasa akan memenuhi dan melayani kebutuhan BBM masyarakat setiap harinya melalui Dispenser.
Untuk memenuhi kebutuhan setiap harinya APMS 03 akan bekerjasama dengan pihak pengecer menyepakati harga Rp 6.550 perliter ditambah transpot, sehingga pengecer menjual maksimal Rp 8 ribu perliter.
“Apabila pengecer atau penjual menjual dengan harga lebih dari Rp 8000 maka, APMS 03 tidak akan melayani pembelian berikutnya terhadap pengecer yang dianggap melanggar ketentuan tersebut,” tuturnya.
H Moh Hosni selaku pengelola APMS 03 menyambut baik lahirnya tiga poin kesepakatan dalam pertemuan dengan Forpimka setempat.
“Saya berharap, dari point 1 sampai point 3 sepenuhnya bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan yang sudah di sepakati untuk dijalankan,” jelas pengelola APMS 03 H. Moh. Hosni.
Hosni mengatakan, pihaknya berharap setelah adanya kesepakan ini pengecer bisa menjual harga sesuai kesepatan bersama. “Setelah dilakukannya kesepakatan bersama ini tidak ada lagi pengecer yang bermain harga diluar kesepakatan yang sudah disepakti bersama,” pintanya.
Ia juga menyatakan, jika ia selalu akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani masyarakat Kangean dan diharpan tidak ada masalah dikemudian hari.
“Saya berharap tidak ada masalah lagi dikemudian hari, mari kita selesaikan masalah tampa harus ada masalah,” tukasnya.
Kapolsek Arjasa Iptu Karsono, saat dihubungi melalui telpon pribadinya mangungkapkan bahwa permasalahan BBM di Kecamatan Arjasa Kangean sudah dimusyawarahkan bersama, antara pihak APMS dengan pengecer.
Terkait persoalan BBM di Kecamatan Arjasa sudah dibicarakan dan sudah dilakukan pertemuan antara pihak APMS dan pengecer dan sudah ada beberapa ketentuan yang disepakati bersama antara kedua belah pihak.
“Masalah harga sudah disepakati, untuk premium APMS menjual 6.550/liter dan pengecer menjual 8.000/liter,” jelasnya.
Menurutnya, ini dilakukan agar perekonomian di Pulau Kangean bisa maksimal seperti yang halnya didaratan. “Jadi, APMS dan pengecer diharpakan bisa menjalankan sesuai hasil musyawarah dan ketentuan yang sudah disepakati bersama,” ujarnya.
Ia berharap, semua pengecer tidak lagi main-main dan menjual BBM semaunya, karena sudah ada ketentuan yang sudah disepakati bersama.