JOMBANG, FaktualNews.co – Penerapan sistem satu arah (SSA) di jalan RE Martadinata Jombang oleh Dinas Perhubungan (Dishub) telah ditangguhkan.
Sejak dibatalkan, faktor-faktor penyebab keruwetan jalan RE Martadinata hingga memunculkan gagasan menerapkan SSA mulai terlihat.
Berdasarkan pantauan, terlihat beberapa kendaraan yang melakukan kegiatan bongkar muat barang, serta parkir liar yang berjajar di pinggiran jalan.
Kondisi itu, disesalkan Kepala Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Erwin Pribadi. “Padahal, disana terdapat tanda larangan parkir yang masih tegak berdiri,” sesalnya, Selasa (27/3/2018).
“(Bongkar muat dan parkir liar) itu yang sebenarnya menjadi masalah keruwetan jalan RE Martadinata dan perlu ditertibkan,” tandas Erwin.
Dia menambahkan, jika memang sistem SSA ditangguhkan, pihak berwenang diharapkan segera melepas rambu-rambu lalulintas tanda satu arah yang terpasang di beberapa titik Jalan RE Martadinata itu.
Adanya rambu-rambu tersebut, kata Erwin, selain membingungkan pengguna jalan, penutup rambu yang dipasang warga sudah mulai koyak. “Kalau memang SSA ditangguhkan, tolong rambu-rambu-rambu yang terpasang supaya dibongkar,” ujarnya.
“Overload, apanya yang overload? ini sekaligus saya mengcounter analisa mereka tentang over load (kendaraan),” pungkas Erwin. (Elok Fauriyah).