Peristiwa

Usai Peletakkan Batu Pertama, Pembangunan Gedung BNNP Jatim Belum Dikerjakan

SURABAYA, FaktualNews.co – Pembangunan kantor baru Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur hingga saat ini belum juga dimulai. Meskipun pada awal Februari 2018 lalu, proses peletakan batu pertama sudah dilakukan Komjen Budi Waseso yang saat itu menjabat sebagai kepala BNN.

Lahan yang berada di jalan Sukomanunggal 55-56 Surabaya tersebut belum menunjukkan aktivitas pembangunan, hanya dipagari seng berwarna hijau serta tertutup.

Hanya terdapat papan nama yang tertulis bahwa lahan tersebut akan didirikan kantor BNNP Jawa Timur.

“Ini tidak tersendat, kita membangun itu ada prosesnya. Ada namanya proses lelang, kebetulan ada kerja sama dengan PU Provinsi Jawa Timur, mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai, ini tidak berhenti kok, memang kita sedang berproses,” jelas Kabid Rehabilitasi BNNP Jawa Timur, AKBP Toni S, Selasa (27/3/2018).

Padahal, disebut-sebut sudah ada pelaksana pembangunan gedung. Yakni kontraktor yang sama, yang saat ini sedang mengerjakan pembangunan gedung baru di Polda Jawa Timur.

Pria yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas Kabid pemberantasan narkoba BNNP Jatim itu pun membantah kabar tersebut. “Belum, belum ada. Namanya masih proses lelang kan belum ditentukan pemenangnya, belum ada pemenangnya,” tandasnya.

Toni kembali menegaskan jika kabar tersebut tidak benar, karena tahap lelang juga belum dilakukan meski tak menutup kemungkinan kontraktor yang dimaksud nanti akan keluar sebagai pemenang. Pihaknya menargetkan jika gedung baru nanti bisa ditempati akhir tahun 2018 ini.

“Yang saya dengar akhir (tahun) ini kalau sudah selesai langsung jalan, kalau bisa tidak sampai akhir tahun ini kita sudah boyongan ke kantor baru di Sukomanunggal, targetnya itu,” imbuh Toni.

Menurut rencana, gedung baru BNNP Jatim nanti terdiri dari dua gedung, yakni gedung A seluas 1600 meter persegi dan gedung B seluas 1400 meter persegi serta dibangun diatas lahan aset milik Kementerian Keuangan seluas 3000 meter persegi.

Biaya pembangunan gedung diperoleh dari dana hibah Pemprov Jatim sebesar 25 milyar rupiah yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur.

Gedung tersebut juga bakal dilengkapi sejumlah fasilitas yakni, ruang medis, ruang konseling, ruang pertemuan berkapasitas hingga 250 orang, ruang tahanan serta ruang rehabilitasi.

Uniknya, gedung tersebut akan dibuat seolah-olah mengitari pohon beringin tua yang dibiarkan tumbuh ditengah-tengah lahan. Konon, menurut pengakuan masyarakat bahwa pohon tersebut ada penunggunya.