Kawasan Wisata Makam Gus Dur Jadi Lahan Basah Pengemis
JOMBANG, FaktualNews. co – Bagi anda pencinta wisata religi, pasti sudah tidak asing lagi dengan Kawasan Wisata Makam Gus Dur, di Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Di lokasi tersebut, selain terdapat banyak pedagang jajanan khas Jawa dan pernak-pernik khas Gus Dur juga terdapat banyak pegemis dan gelandangan. Kondisi ini tentunya memberikan sedikit ‘noda’ di kawasan wisata ini.
Sebab, tak hanya satu atau dua orang pengemis saja, tetapi ada banyak pengemis yang berjajar disepanjang jalan menuju lokasi makam.
Dari hasil penelusuran FaktualNews.co, memang Kawasan Wisata Makam Gus Dur ini menjadi lahan basah bagi para pengemis. Mereka pun sengaja memilih mangkal di lokasi tersebut untuk mengais rupiah.
Dalah sehari, uang ratusan ribu dapat dengan mudah dikantongi mereka. Terlebih jika saat sedang ramai peziarah, para pengemis ini bisa mendapatkan hasil yang lebih banyak.
“Seharinya 200-300 kalau sepi kalau ramai pengunjung kadang sampai 800 ribu,” Kata M pengemis asal Rejoso Peterongan, Minggu (1/4/2018).
Menurut M, para pengemis di lokasi ini merupakan warga Kota Santri. Mereka sengaja mengemis bukan karena kondisi ekonomi yang lemah, melainkan tergiur dengan hasil yang besar setiap harinya.
“Mau cari kerja juga sulit diusia tua seperti saya, jadi ya seperti ini saja,” paparnya.
Sementara itu, Indomas Tajun Nurrullah putra Pengasuh PP Lembaga Pendidikan Bahasa Arab dan penjaga kedai disekitar Makam Gus Dur mengatakan, sudah sejak lama para pengemis ini mangkal di Kawasan Wisata Makam Gus Dur.
“Awalnya dulu ada di sekitar pondok putra, karena di sana dilarang dan lebih ramai di belakang sini, akhirnya pindah disini,” kata Indomas.
Ia menambahkan, tidak semua pengemis yang mangkal di lokasi wisata religi ini dari kalangan tak mampu. Bahkan ada yang mengatakan jika salah satu pengemis di lokasi tersebut ada yang keluarga tentara.
“Dulu pengemis yang kakinya cacat itu, sempat membuat onar di sini. Terus dia marah-marah dan mengancam ingin memanggil anak-anaknya yang menjadi TNI,” tambahnya.
Pihak pengelola area makam Gus Dur sudah melakukan penertiban dan sosialisasi terhadap pengemis. Namun karena para pengemis tetap nekat mangkal di tempat itu.
“Dulu sudah ada sosialisasi dan larangan dari pengelola tapi mereka kembali lagi,” tandasnya.