Peristiwa

Rumah Nyaris Ambruk Diterjang Angin Kencang, Warga Mojokerto Ogah Mengungsi

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Saiful, warga Dusun Karangwungu, Desa Kenanten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memilih tetap tinggal di rumahnya walau hanya berdinding terpal.

Gara-gara hujan deras disertai angin kencang yang melanda daerahnya pada Sabtu, 31 Maret 2018 sore kemarin, tembok rumah Saiful ambruk. Tembok rumah Saiful yang terbuat dari batu bata sepanjang 10 meter dengan tinggi 4,2 meter itu tiba-tiba ambruk.

“Hujannya benar-benar deras, angin itu kencang sekali. Waktu itu saya di rumah sama anak dan istri saya,” ungkapnya saat dikonfirmasi FaktualNews, Minggu (1/4/2018).

Pria berusia 39 tahun itu mengaku berlindung di ruang tengah rumahnya saat kondisi cuaca ekstrem itu mengancam keselamatannya dan keluarganya.

Kondisi angin kencang itu, kata Saiful terjadi dalam durasi 10 hingga 15 menit. “Saat itu anak-anak sudah ketakutan,” ucapnya.

Tak berselang lama, tiba-tiba suara runtuhan material tembok rumah Saiful mengejutkan dia dan keluarganya. “Bruak, kencang sekali suara itu. Saat itu juga saya langsung ajak anak-anak dan istri saya keluar dari rumah,” terangnya.

Saat hujan berangsur reda dan angin kencang itu sudah mulai bersahabat, Saiful memberanikan diri masuk ke dalam rumah untuk melihat kondisi rumahnya.

Betapa terkejutnya saat Saiful melihat tembok rumahnya itu sudah ambruk. “Beruntung keluarga saya sudah saya amankan. Tembok itu menimpa dua motor saya,” bebernya.

Hingga saat ini, dua motor Saiful jenis Jupiter nopol S 6128 QB dan motor tua nopol L 2975 PC masih dalam kondisi tertindih material tembok yang ambruk.

“Saat itu juga saya segera menuju ke kepala dusun, saya lapor kalau tembok rumah saya ambruk,” jelasnya.

Akibat kejadian itu, Saiful mengalami kerugian ditafsir mencapai Rp 20 juta lebih. “Tembok ambruk, motor tertimpa tembok, untuk benahi ini semua kami butuh biaya,” kata laki-laki yang sehari-hari mencari ikan di sungai itu.

Saiful menambahkan, Minggu (1/4/2018) pagi, dua orang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mendatangi rumah Saiful dan melakukan pendataan.

“Ada tadi pagi petugas BPBD datang, dua orang, naik motor pelat merah. Kata perangkat desa, Senin besok saya disuruh datang ke kantor Kepala Desa,” paparnya.

Saiful berharap, ia bisa segera melakukan pembenahan dinding rumahnya yang ambruk itu. Untuk sementara ini, Saiful menggunakan bambu dan terpal untuk mengganti sementara fungsi tembok rumahnya.