Peristiwa

Penanganan Kasus Pembunuhan Lamban, BEM Unira Geruduk Polres Pamekasan

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Lemahnya pengungkapkan kasus pembunuhan Sri Banowati Ningsih (54) yang ditangani Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur, membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Univesitas Madura (Unira) geram.

Mahasiswa pun meluruk Mapolres Pamekasan guna meminta kejelasan kasus pembunuhan istri Kepala Bidang Pengadaan dan Prasaana Dinas Perhubungan Pamekasan Mulyadi. Bahkan, mahasiswa mengancam akan melaporkan lambannya kinerja kepolisian ke Polda Jatim.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unira Muhammad Ayus mengatakan, hingga saat ini, pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu. Padahal penanganannya sudah memakan waktu 71 hari itu.

“Kami berangkat dari keresahan terhadap kasus yang menimpa ibu Banowati, yang sudah berbulan-bulan belum juga terungkap,” katanya saat ditemui di Mapolres Pemekasan, Senin (9/4/2018).

Dikatakan Ayus, pihaknya mendesak Polres Pamekasan agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan Banowati itu. Dirinya juga akan membawa kasus itu ke pihak Polda Jatim supaya penanganannya lebih cepat.

“Kami mendesak Polres Pamekasan untuk segera menuntaskan kasus ini, dan kami akan membawa kasus ini ke Polda Jatim,” imbuhnya.

Sementara itu, Kaur Bin Ops Kasatreskrim Polres Pamekasan H. Satiyoni menjelaskan bahwa dalam penanganan kasus pembunuhan Banowati sudah melakukan pemerikasaan sebanyak 24 orang.

“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi termasuk saksi ahli Forensik,” terangnya.

Untuk diketahui, Korban pembunuhan Sri Banowati Ningsih ditemukan di dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah di rumahnya, Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Senin (29/1/2018), sekitar pukul 14.30 WIB.

Sebelumnya, Kasubbaghumas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki mengatakan, berdasarkan hasil penyelidikan, kematian Banowati dipastikan karena pembunuhan. Hal itu diperkuat dengan hasil otopsi yang dilakukan pihaknya.

Osa menyampaikan, ada bekas luka robek di leher pada jenazah korban. Luka tersebut diduga karena sayatan senjata tajam (sajam). Selain itu, ada luka di bagian kepala.

”Hasil pemeriksaan kami, karena pembunuhan,” katanya Selasa (30/1/2018).