SUMENEP, FaktualNews.co – Warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, di buat gaduh dengan beredarnya foto dengan hastag #ReturnTheKhilafah. Foto tersebut tersebar luas di jejaring media sosial, seperti Facebook, dan pesan WhatsApp secara berantai.
Selain foto berhastag #ReturnTheKhilafah, juga bertuliskan #KhilafahAjaranIslam dalam banner berukuran panjang yang yang dibentangkan empat orang berpakaian serba putih itu.
Belum diketahui secara pasti kapan foto tersebut diambil. Pantauan media ini, foto yang beredar di Facebook tersebut sudah beberapa kali dibagikan dan juga di sukai oleh para
netizen.
Foto tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook Hidayatullah Al Furqon pada tanggal 15 April 2018 sekira pukul 02.01 AM. Dengan cuitan statusnya berisi
“Salam Ukhuwah Settong Dhere dhe’ Satheje Taretan… Yuk bantu Viralkan yg lagi trending topic…” Setelah statusnya kemudian ada hastag #KhilafahAjaranIslam #ReturnTheKhilafah #SyariahIslamHukumAllah #YukAmalkanPerjuangan #2019GantiRezimGantiSistem
Menyikapi hal tersebut, Dandim Sumenep, A. Sudiatna mengaku masih belum menerima informasi tersebut. Namun pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, utamanya Polres Sumenep untuk menindaklanjuti apabila hal itu benar terjadi.
“Secara pribadi saya baru tahu. Kami masih mau melakukan koordinasi dengan Pak Kapolres,” katanya, Senin (16/4/2018).
Pihaknya menegaskan, apabila itu benar adanya maka akan segera ditindaklanjuti dan akan dilakukan penyelidikan.
Selain itu, pihaknya juga berpesan agar selalu menjaga kondusifitas warga. Apalagi, warga Madura itu tidak seperti yang banyak dibicarakan oleh orang-orang. “Warga Madura ini baik-baik, santun-santun. Kabupaten Sumenep ini solonya Madura. Jadi tolong jangan membuat panas,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep A. Busyro Karim ikut berkomentar terkait postingan #ReturnTheKhilafah yang tengah viral di media sosial baru-baru ini.
Hastag kontroversi tersebut menjadi viral lantaran ditampilkan pada benner besar dan dibentangkan oleh empat orang tepat didepan pintu Masjid Jamik Sumenep lalu di posting di facebook.
“Secara formal dan aturan yang ada (Organisasi HTI dan konsep Khilafah) kan sudah dilarang, harus seperti itu kan tidak boleh terjadi,” ujar Busyro, Senin (16/4/2018).
Menurutnya, siapapun dan pihak manapun termasuk Takmir Masjid harus bisa menyesuaikan dengan aturan yang sudah diketahui bersama.
“Saya kira semua sudah mengetahui di televisi dan dimana-dimana bahwa HTI dengan konsep Khilafahnya sudah dilarang, terlepas setuju atau tidak,” tandasnya.