FaktualNews.co

Hari Kartini, Atlet Perempuan Sidoarjo Latihan Panjat Dinding dengan Kenakan Kebaya

Olahraga     Dibaca : 1675 kali Penulis:
Hari Kartini, Atlet Perempuan Sidoarjo Latihan Panjat Dinding dengan Kenakan Kebaya
FaktualNews.co/Alfan Imroni/
Atlet perempuan dengan mengenakan kebaya latihan panjat dinding di GOR Sidoarjo, Sabtu (21/4/2018).

SIDOARJO, FaktualNews.co – Penggiat olah raga panjat dinding atau wall climbing di halaman Gelanggang Olah Raga (GOR) Delta Sidoarjo, nampak berbeda dengan hari-hari biasanya. Karena, pakaian yang digunakan pada umumnya dengan pakaian longgar supaya lebih leluasa bergerak, belasan wanita ini menggunakan kebaya.

Belasan wanita Pecinta Alam Sidoarjo yang melakukan olah raga ekstrim tersebut, nampak lihay melintasi pull yang menempel di dinding meskipun memakai kebaya. Dalam keberhasilannya, mereka juga nampak mengibarkan bendera sang saka merah putih di puncak setinggi 15 meter itu.

Shevy Juwita (38), Ketua Pelaksana penggiat olahraga panjat dinding mengatakan, latihan menggunakan pakaian kebaya khas nusantara tersebut memang disengaja dilakukan untuk memperingati Hari Kartini. “Kami ingin menunjukkan perjuangan kartini masa lalu tidaklah muda dan hasilnya tidak sia-sia,” ucapnya, Sabtu (21/4/2018).

Ia juga menambahkan, latihan panjat dinding menggunakan kebaya tersebut juga untuk memotifasi para wanita untuk memiliki karakter keberanian. “Jangan mau kalah dengan laki-laki. Meski panjat dinding yang sangat membutuhkan tenaga, kita juga bisa,” terangnya.

Meski menggunakan kebaya dan cukup mahir, mereka tetap mengutamakan keselamatan seperti menggunakan webbing, karabiner sampai sepatu khusus. Selain itu, mereka juga tidak lupa memakai make up agar selalu cantik. “Meski latihan begini, kita harus tetap cantik dong,” imbuhnya.

Sementara itu Annisa (37), salah satu pemanjat dinding mengaku sempat kesulitan. Karena, meskipun sudah menjadi hoby dan kemampuannya tidak diragukan lagi, ia harus tetap menjaga gerak-geraknya dalam meraih pull satu dengan pull yang lain dengan memakai pakaian kebaya yang identik ketat.

“Sempat merasa kesulitan, karena memakai pakaian kebaya. Tapi harus bisa, karena ini merupakan salah satu tantangan dan ini saya juga melatih anak perempuan saya, supaya berani dan tidak cengeng. Jadi perempuan masa kinj harus berani dan tangguh,” ucap ibu dua anak tersebut.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul