FaktualNews.co

Pemohon e-KTP saat Car Free Day Membludak, Potret Bobroknya Pelayanan di Dispendukcapil Jombang

Peristiwa     Dibaca : 1275 kali Penulis:
Pemohon e-KTP saat Car Free Day Membludak, Potret Bobroknya Pelayanan di Dispendukcapil Jombang
FaktualNews.co/Elok Fauriah/
Ratusan warga berjubel menunggu antrean pengurusan e-KTP saat car free day di Jl Wahid Hasyim Jombang

JOMBANG, FaktualNews.co – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai mengambil inovasi dalam peningkatan pelayanan pengurusan dokumen administrasi kependudukan. Dispendukcapil menggelar pelayanan di hari libur saat car free day Minggu (21/4/2018) pagi.

Kendati inovasi ini sudah tergolong telat. Sebab, antrena pengurusan dokumen kependudukan, seperti Kartu Tanda Pendudu Elektronik (e-KTP), Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, sudah menumpuk bak gunung. Hingga kini, masih ada ribuan warga Kota Santri yang masih belum melakukan perekaman e-KTP lantaran bobroknya sistem.

Fakta menunjukan, pelayanan yang digelar di depan Kantor Pemkab Jombang itu, dibanjiri warga. Ada ratusan warga yang ingin memanfaatkan momentum langka itu untuk bisa mendapatkan e-KTP. Alasannya pun sepele, selama ini mereka selalu kesulitan untuk bisa mengurus e-KTP lantaran antrean yang mengular.

Salahs seroang warga mengaku sudah berada di lokasi pelayanan out dor itu sedari pukul 05.00 pagi tadi. Namun ternyata tetap saja mendapatkan nomor antrean di atas angka 200. Bahkan ada yang mengatakan jika saat ini sudah nomor antrean sudah mencapai angka 700-an.

“Saya datang subuh, sekalian jalan sehat dapatnya di atas 200. Suami saya barusan datang, ini dapat nomor antrean 701. Tapi tadi katanya di batasi sampai 500-an,” kata Maysaroh warga Desa Denanyar, Kecamatan Jombang saat ditemui FaktualNews.co di lokasi.

Meski demikian, masyarakat mengapresiasi upaya jemput bola yang dilakukan Dispendukcapil ini. Karena dianggap inovasi itu lebih efisien. Sayangnya, sistem kegiatan tersebut juga kurang begitu tertib. Karena banyaknya masyarakat yang mengantre dan harus berdiri secara berdesakan, membuat warga kecewa.

“Inovasinya sudah bagus tapi kurang ada penertiban. Sehingga tadi sempat desak-desakan,” sambung Haryanti warga Mojongapit, Jombang.

Sementara itu, salah salah satu pegawai Dinas Peternakan, yang turut serta melakukan kepengurusan dokumen kependudukan mengatakan jika saat ini yang sudah melakukan perekaman baru diangka seratus.

“Tadi saya tanya teman kalau yang sudah melakukan perekaman masih di angka seratusan. Saya kurang tau sampai nomor berapa sekarang, tapi yang jelas ini tadi sudah ditutup,” kata Hartatik.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin