SURABAYA, FaktualNews.co – Tes kejiwaan dan kepribadian yang dilakukan Polda Jawa Timur terhadap enam pelaku kasus perbuatan asusila dengan cara berganti pasangan intim atau yang dikenal dengan Swinger hingga sekarang belum juga diketahui hasilnya.
Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim Kombes Pol Agung Yuda didampingi Kanit Asusila Subdit Renakta Kompol Edy Herwiyanto saat ditemui diruangannya mengatakan, lamanya hasil tes kejiwaan dan kepribadian keenam pelaku karena saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter maupun ahli itu tidak dilakukan secara kolektif, namun secara bergantian dan detail.
“Ada dua tes yang dilakukan. Tes psikologi dan tes psikiater yakni menyangkut kejiwaan dan kepribadian pelaku. Dua tes itu dilakukan secara bergantian satu sama lain, jadi lama,” kata Agung, Selasa (24/4/2018).
Kedua tes tersebut juga tidak hanya dilakukan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya HS Samsoeri Mertojoso, tapi juga melibatkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya.
Agung menjelaskan, tes psikologi dan psikiater perlu dilakukan untuk mengetahui latar belakang kehidupan para pelaku sehingga mempengaruhi kejiwaan mereka.
“Kok bisa mereka melakukan kegiatan yang tak pantas dihadapan norma agama, budaya dan hukum yang ada. Mereka adalah pasangan suami istri sah, tapi tidak punya rasa saling menghormati satu sama lain. Ini yang ingin kita ketahui,” lanjutnya.
Meski salah satu dari kedua Rumah Sakit sudah diperoleh hasilnya, Polda belum mau menyampaikan ke publik karena menunggu hasil lengkap dari rumah sakit lain. Ia memperkirakan akan selesai satu hingga dua minggu kedepan.
“Kita tunggu saja, kita tidak tahu kapan pastinya,” singkat Agung.
Kasus Swinger terungkap pada Sabtu, 14 April 2018 lalu saat pelaku menggelar pesta sex bersama-sama dalam satu kamar di sebuah hotel Malang. Sebelum berpesta sex, para pelaku merencanakan kegiatan melalui sebuah group medsos bernama ‘sparkling’. Dari kasus ini, polisi menetapkan satu tersangka yang diketahui sebagai admin group medsos, dan menahan lima orang untuk dilakukan tes psikologi dan psikiater.