JOMBANG, FaktualNews.co – Menjamurnya praktik prostitusi tak lepas dari keberadaan sejumlah tempat karaoke di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Dari pengakuan para pekerja seks komersial (PSK), room karaoke itu menjadi salah satu lokasi transaksi bisnis esek-esek.
Nyatanya, tidak sedikit pemandu lagu atau yang biasa disebut purel, yang juga menawarkan ‘service’ lain pasca keluar room karaoke. Hal itu pun diakui beberapa wanita panggilan (WP) yang juga nyambi sebagai purel di Kota Santri.
Tak bisa dipungkiri, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, beberapa tempat karaoke mulai berdiri di Kota Santri. Sepertihalnya di Desa Tunggorono, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Dari penelusuran redaksi FaktualNews, terdapat dua tempat karaoke di lokasi tersebut.
Jaraknya pun sangat berdekatan, bahkan hampir berhadap-hadapan. Tempat karaoke ini selalu ramai pada malam hari. Menurut salah satu sumber di sekitar lokasi, memang di dua bangunan yang mirip rumah itu, terdapat beberapa room karaoke.
Beberapa wanita pemandu lagu berpakaian seksi, acap kali keluar masuk ke lokasi itu. Terlebih jika pada libur akhir pekan. Dua tempat karaoke itu selalu ramai didatangi para penikmat wisata malam. Dahulunya, lokasi ini merupakan tempat lokalisasi. Namun kemudian ditutup oleh pemerintah setempat.
Selanjutnya, tempat karaoke di Jalan Mastrip, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan. Di tempat karaoke ini, terdapat beberapa room yang biasanya juga ramai di malam hari. Selain tempat karaoke, di lokasi ini juga dijadikan sebuah restoran. Namun, kebanyakan pengunjung yang datang untuk berkaraoke.
Sedangkan tempat karaoke keempat yakni di Jalan Wiroharjo, Desa Kepanjen, Kecamatan/Kabupaten Jombang. Tempat karaoke yang satu ini lumayan lebih lama berdiri ketimbang tiga lokasi lainnya. Letaknya yang masuk ke dalam gang, membuat lokasi karaoke ini sedikit tersembunyi. Seperti dua tempat karaoke di eks-lokalisasi Tunggorono.
Namun, tempat karaoke ini ternyata lebih kondang ketimbang ketiganya. Hal itu terlihat dari mesin telusur yang ada di google. Pengunjung akan dimudahkan untuk mendapatkan akses lokasi lengkap beserta foto dan video tempat karaoke tersebut.
Dari hasil investigasi redaksi FaktualNews.co, di ketiga tempat karaoke ini memang tidak digunakan mangkal oleh para pemandu lagu. Untuk menggunakan jasanya, para pelanggan bisa melalui pelayan atau pramusaji yang ada di lokasi karaoke tersebut.
Untuk tarif pemandu lagu, di tempat karaoke ini, perjam dikenakan biaya Rp 100 ribu. Biasanya, para pengunjung akan ditunjukan foto beberapa pemandu lagu yang bisa menemani, sebelum dipesan. Rata-rata, para pemandu lagu ini masih duduk dibangku kuliah. Namun, ada juga yang bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG).
Diduga, saat di dalam room karaoke itulah, transaksi bisnis esek-esek terjadi. Para pemandu lagu ini bisa dengan mudah diajak tidur. Dalam hal ini, kesepakatan hanya diketahui oleh penikmat wisata seks dan wanitanya. Biasanya, pemilik karaoke tidak mengetahui adanya transaksi itu.