Nasional

Anak Mami Sang Penghina Nabi, Diduga Depresi Karena Faktor Ekonomi dan Keluarga

SIDOARJO, FaktualNews.co – Rendra Hadikurniawan (39), warga Taman Paris Blok B 3 No 33, Desa Gedangan RT 02 RW 11, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo pelaku penghinaan Nabi Muhammad SAW, diduga depresi akibat faktor ekonomi dan keluarga.

Rendra Hadikurniawan merupakan anak tunggal dari Nunuk Lelarosanawati salah satu Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo. Rendra merupakan anak kesayangan. Kemana-mana, seorang single perent tersebut selalu mengikuti ibunya.

Namun, dengan perjalanan waktu, Nunuk Lelarosanawati mengalami stroke. Sehingga Rendra Hadikurniawan diduga depresi karena kondisi perokonomiannya melemah akibat banyak pengeluaran untuk pengobatan sang ibu.

“Orang sakit kan membutuhkan biaya banyak ya, sehingga kondisi ekonominya juga akhirnya agak melemah. Mungkin hal itu yang menyebabkan mas Rendra terpukul dan menyerang psikologisnya,” jelas Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Sidoarjo, Juana Sari kepada awak media, Jumat (27/4/2018).

Ia menambahkan, Rendra Hadikurniawan menjadi kader Partai Demokrat karena ibunya. Namun, karena Rendra mengalami gangguan kejiwaan, pihaknya terpaksa memberhentikan Rendra menjadi kader Partai Demokrat.

“Kami menjaring banyak kader untuk menjadi anggota partai, tentunya banyak tahapan. Pertama warga Indonesia, sehat lahir batin, tidak menjadi ASN dan bukan dari partai politik lain. Nah, salah satunya mas Rendra tidak memenuhi syarat, sehingga kami bertindak tegas,” terangnya.

Atas kejadian yang sempat viral di medsos kamarin, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat khususnya umat islam atas kejadian yang diperbuat seorang mantan kader Partai Demokrat tersebut. “Kami mengecam keras terhadap semua tindakan penistaan agama, apalagi saya sendiri seorang muslim,” pungkasnya.

Sementara, Ali Yasin, Ketua RT lingkungan Paris B, Perumahan Puri Surya Jaya, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, menuturkan yang bersangkutan sosialnya kepada masyarakat cukup baik. Namun saat ngobrol, bahasannya itu selalu aneh.

“Ia (Rendra) berkata tentang dirinya keturunan minak jinggo, pemilu yang bakal tidak ada, negara akan luluh lantah, akan muncul ratu adil dan itu saya tidak tahu maksudnya,” tuturnya, Kamis (26/4/2018).

Terkait mengalami gangguan kejiwaan, Ali Yasin memastikan bahwa yang bersangkutan selama ini baik-baik saja. Karena saat interaksi kepada masyarakat seperti biasa. “Kalau ansumsinya kejiwaannya tidak normal, kayaknya tidak. Karena selama ini baik-baik saja,” terangnya.

Ia menambahkan, keunikan (aneh) tersebut dialaminya kurang lebih sejak 6 bulan lalu semenjak ibunya terkena penyakit stroke. “Pengamatan saya, mas Rendra ini mengalami perubahan sejak 6 bulan lalu dan itu terlihat saat kami ngobrol dan peekataannya itu unik menurut saya,” kata Ali.