FaktualNews.co

Ratusan Juta Rupiah Melayang Untuk Jadi PNS di Kabupaten Jombang

Birokrasi     Dibaca : 1191 kali Penulis:
Ratusan Juta Rupiah Melayang Untuk Jadi PNS di Kabupaten Jombang
Ilustrasi

JOMBANG, FaktualNews.co – Bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan dambaan semua orang zaman now. Bahkan mereka rela merogoh kocek hingga ratusan juta rupiah demi menjadi abdi negara berbaju coklat.

Hal itu sudah bukan menjadi rahasia lagi di tengah masyarakat yang ingin menjadi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Jawa Timur.

Pengalaman ini diceritakan oleh Jhon sebut saja demikian. Pria asal wilayah Cukir, Jombang ini mengaku jika istrinya pernah ditawari menjadi PNS dengan syarat membayar ratusan juta.

“Disuruh bayar Rp 250 juta untuk posisi perawat. Ternyata peminatnya banyak. Tapi saya ndak mau,” ungkap Jhon yang juga seorang guru PNS ini kepada FaktualNews.co, Rabu (2/5/2018).

Dijelaskannya, dengan membayar hingga ratusan juta pun dilakukan beberapa orang untuk memuluskan langkah menuju ke jajaran abdi negara.

Akan tetapi Jhon menolak menyebutkan nama oknum atau calo PNS yang dimaksud. “Banyak yang sudah menyiapkan uang Rp 250 juta, namun tidak kebagian slot. Mungkin jatah formasinya terbatas. Artinya kan PNS masih jadi buruan banyak orang meski harus nyetor uang,” kata dia.

Menurutnya, jika hal ini terus dibiarkan berlarut-larut maka mimpi honorer menjadi PNS saat ini memudar karena adanya permainan kotor seleksi PNS di lingkup Pemkab Jombang. Banyak dari mereka tidak memiliki uang seperti yang diminta para calo CPNS.

“Sebetulnya banyak yang tertarik menjadi PNS karena jaminan pensiun dan penghasilan yang tetap. Prospek PNS ke depan menjanjikan,” tambah Jhon.

Membayar ratusan juta rupiah demi status PNS juga diamini oleh PNS di Kabupaten Jombang berinisial ARS. Ia membenarkan adanya praktik suap-menyuap untuk menjadi PNS.

Kandidat PNS harus menyetor hingga Rp 150 juta kepada orang-orang yang bisa meloloskan peserta CPNS. “Sudah jadi rahasia umum, kalau mau jadi PNS ya bayar. Nominalnya kan beda-beda tergantung lulusan dan golongannya nanti. Mulai Rp 150 juta sampai kurang lebih Rp 300 juta per orang,” tuturnya singkat, melalui pesan instan yang dikirimkan ke FaktualNews.co, Rabu (2/5/2018).  Bersambung…. (Elok Fauria/Syaiful Arief/Adi Susanto)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul