Pendidikan

Saat SD Kristen Petra Kunjungi MI Islamiyyah Jombang, Meneguhkan Pancasila Menjaga Indonesia

JOMBANG, FaktualNews.co – Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini diperingati secara unik oleh sejumlah siswa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Puluhan siswa dari SD Kristen Petra Jombang berkunjung ke Madrasah Ibtidaiyyah Islamiyah, Rabu (2/5/2018). Dengan mengendarai kereta kelinci, siswa yang kebanyakan berasal dari etnis Tionghoa diterima dengan hangat oleh 70 siswa MI.

“Kami sangat senang bisa diterima di sekolah ini,” kata Ririn, kepala sekolah SDK Petra.

Hal senada juga disampaikan oleh Sholikhul Nadzir, kepala sekolah MI Islamiyyah. Ia bersyukur siswa-siswinya bisa mendapat pengalaman baru bertemu siswa dari sekolah lain yang berbeda agama.

“Semoga kita bisa diberi kesempatan dapat berkunjung balik ke Petra suatu saat nanti,” sambungnya.

Selama tiga jam para siswa dari dua sekolah ini berjalan keliling seputar sekolah. Pemandangan ini tak pelak menyita perhatian beberapa warga yang kebetulan melintas di depan sekolah tersebut.

“Kok sipit-sipit dan kulitnya putih-putih? Dari sekolah mana ya?” tanya seorang ibu berjilbab ke salah satu guru.

Para siswa tersebut juga berkesempatan saling berkenalan, bernyamyi dan bermain bersama. Dengan membawa alat musik, siswa-siwi SDK Petra mempersembahkan lagu di hadapan teman-teman barunya.

Tak ketinggalan, MI Islamiyyah juga menampilkan paduan suara dengan lagu “Ya lal Wathon,”. Yang menarik, sebelum pulang beberapa siswa-siswi dari dua sekolah ini saling menuliskan kesannya masing di secarik kertas.

Kesan dari SDK Petra ditempel di dinding sekolah. “Saya senang di sini karena dapat berkenalan dengan teman baru,” tulis Ninabelle Darsono, siswi kelas 4b.

Sedangkan siswa MI Islamiyyah ditempelkan di kereta kelinci milik SDK Petra. “Hallo teman-teman Petra, aku suka banget kamu datang ke sini. Apakah aku boleh berkunjung ke sekolahmu?” tulis Diah siswi kelas 5.

Kunjungan ini merupakan hasil kerja antara Lakpesdam NU Jombang dan GUSDURian Jombang. “Jombang adalah city of tolerance. Kami ingin sistem pendidikan dasar di kabupaten ini bisa menanamkan nilai toleransi sejak dini,” kata Aan Anshori, penggerak GUSDURian Jombang.

Aan menuturkan, kegiatan ini merupakan langkah awal untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang inklusif berbasis Pancasila. Perjumpaan siswa lintas agama dan etnis ini, sangat penting untuk memupuk nilai-nilai toleransi sejak anak-anak.