Satu-satunya di Sidoarjo, Wisata Petik Buah Belimbing Madu
SIDOARJO, FaktualNews.co – Petik buah hingga langsung dapat di makan dari perkebunannya sering kita dijumpai di Kabupaten Malang. Namun, siapa sangka di Kota Delta julukan Kabupaten Sidoarjo juga ada petik buah Belimbing Madu.
Seperti perkebunan belimbing madu milik Imam Suhudi (59) di Dusun Beciro, Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo ini misalnya. Ditanah seluas satu hektar ini, Anda dapat memakan buah belimbing madu yang segar secara langsung dari pohonnya.
Kepada Faktualnews.co, ia mengaku hasil panennya menjadi pemasok utama diwilayah Sidoarjo. Tak heran jika belimbing madu tersebut di serbu penikmatnya. Karena, perkebunan itu merupakan satu-satunya di Kabupaten Sidoarjo.
Setiap hari, dia harus merawat dan membungkus dengan plastik satu persatu buah belimbing madu tersebut agar tidak terserang hama penyakit seperti ulat, tikus serta hama-hama perusak tanaman lainnya.
Pemupukan serta penyemprotan hama, dia lakukan 2 minggu sekali setiap sebanyak 400 pohon di perkebunannya. Selain itu, Untuk menghasilkan buah yang manis dan segar, Dirinya juga harus menghabiskan 1 Kilogram pupuk per pohon.
”Kelihatannya mudah dalam merawat. Tapi kalo salah dalam cara memupuk, rasanya bisa jadi tawar atau manisnya berkurang. begitu juga kesegarannya“, Ujar Suhudi, Sabtu (5/5/2018).
Ia bergelut dalam perkebunan belimbing madu ini sejak 2006 silam. Setiap hari, Dirinya mampu memanen 80 sampai 100 kilogram. Tak sedikit para pedagang yang mengulak buah yang banyak mengandung serat dan vitaminnya itu.
Perkilogram dirinya membandrol dengan harga Rp 10 ribu sampai 12 ribu, Sedangkan para pedagang yang membeli dibandrol 14 ribu sampai 15 ribu Rupiah.
Perkebunan belimbing madu miliknya ini merupakan satu-satunya yang ada di Sidoarjo. Sedangkan di luar daerah perkebunan belimbing madu hanya bisa ditemukan di Tuban dan Blitar. ”Perkebunan belimbing madu terbesar berada di blitar. kalau di sidoarjo, Perkebunannya hanya disini mas“, Tambahnya.
Dalam satu bulan, Imam Suhudi mengaku bisa mendapatkan omset sekitar 2 sampai 3 juta Rupiah. Kini dirinya berencana akan memperluas perkebunannya tersebut untuk lebih memenuhi permintaan pasar.
