Politik

Kembangkan Sektor Pertanian, Berikut Strategi Kedua Pasangan Cagub Jatim

SURABAYA, FaktualNews.co – Debat Pilgub Jawa Timur 2018 putaran kedua kembali digelar di gedung Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (8/5/2018).

Dalam segmen kedua pasangan diwajibkan mengambil satu amplop berisi sebuah pertanyaan yang telah disiapkan beberapa saat oleh keempat panelis, kemudian jawaban pasangan ini ditanggapi oleh pasangan lain.

Pasangan Syaifullah Yusuf – Puti Guntur mendapat kesempatan pertama mengambil amplop dan menjawab pertanyaan seputar sektor pertanian dalam mendukung Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur, ketersediaan tenaga kerja disektor ini serta ketahanan pangan.

Syaifullah Yusuf atau yang biasa dipanggil Gus Ipul menjawab bahwa upaya yang akan dilakukan pihaknya jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur dalam meningkatkan produktivitas pertanian adalah dengan cara penerapan teknologi baru terbarukan. Program ini, ia targetkan akan dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga 52 persen.

“Lalu yang kedua perlu dibangun BUMD-BUMD yang mengurusi soal pangan, ini mengantisipasi saat harga pertanian anjlok,” ucap Gus Ipul.

Kemudian, dikatakannya perlu mendorong anak-anak muda menjadi petani.

Saat diberi kesempatan oleh moderator untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh Gus Ipul, Khofifah selaku Calom Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 1 menyampaikan bahwa meningkatkan produktivitas sektor pertanian tak lepas dari peningkatan produktivitas perikanan yang dibarengi dengan kesejahteraan nelayan.

“Membangun dan menambah infrastruktur yang ada di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur,” kata Khofifah.

Khusus untuk pertanian, pasangan ini mempunyai program pemberdayaan pertanian disekitar area hutan serta perlunya menambah jumlah pupuk bersubsidi.

Dalam kesempatan yang sama, Emil Dardak selaku pasangan Khofifah menambahkan bahwa pihaknya juga mempunyai program Permaisuri atau Pelayanan Informasi Super Koridor. Program tersebut dikatakannya program ini berisi fasilitas pemasaran barang untuk ekspor dan impor.

Dikatakannya, masyarakat bisa mengetahui komoditi-komoditi mana yang punya peluang di pasaran sehingga bisa tahu mana komoditi yang perlu ditanam.

Share