FaktualNews.co

Operasi Patuh Semeru 2018, Jumlah Pelanggar Lalu Lintas di Trenggalek Naik 19 Persen

Kriminal     Dibaca : 1108 kali Penulis:
Operasi Patuh Semeru 2018, Jumlah Pelanggar Lalu Lintas di Trenggalek Naik 19 Persen
FaktualNews.co/Suparni PB/
Razia kendaraan Operasi Patuh Semeru di Trenggalek, Jumat (27/4/2018).

TRENGGALEK, FaktualNews.co – Selama Operasi Patuh Semeru 2018 yang digelar mulai 26 April hingga 9 Mei 2018, jumlah pelanggar lalu lintas di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mencapai 1.502 orang.

Berdasarkan catatan Satlantas Polres Trenggalek, jumlah ini naik 19 persen jika dibandingkan dengan Operasi Patuh 2017. Dari angka pelanggaran tersebut, 89 persennya dilakukan oleh pengendara sepeda motor total sebanyak 1.335 orang.

Kemudian, disusul mobil barang sebanyak 100 pelanggaran, mobil penumpang 65 dan bus sebanyak 2 kali. Sedangkan pada aspek profesi, pelanggar tertinggi masih didominasi oleh karyawan swasta sebanyak 800 orang dan pelajar yang mencapai 454 orang.

“Dalam Ops Patuh Semeru 2018 ini, ada 7 item jenis pelanggaran yang menjadi prioritas penindakan. Diantaranya tidak memakai helm, melawan arus, main HP, dibawah umur, pengaruh alkohol, melebihi batas kecepatan dan tidak menggunakan savety belt,” ucap Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Rikcy Tri Dharma, Kamis (10/5/2018).

Menurutnya, yang perlu menjadi perhatian bersama, dari hasil evaluasi ditemukan fakta bahwa pelanggaran terbanyak adalah pengemudi yang masih di bawah umur dengan total sebanyak 432 pelanggar.

“Fakta ini membuktikan bahwa masih banyak orang tua yang memberikan ijin kepada anak-anaknya yang masih belia dan kondisi psikologis maupun emosional yang masih labil serta belum memiliki SIM. Faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu faktor tingginya angka kecelakaan lalu lintas,” tegas Ricky.

Situasi dan kondisi seperti ini, perlu adanya peran serta dan pengawasan dari orang tua, sekolah dan instansi terkait agar anak-anak atau generasi penerus bangsa kita tidak menjadi korban sia-sia akibat kecelakaan lalulintas.

Selama Ops berlangsung, lanjut AKP Ricky, selain tindakan tegas berupa tilang, pihaknya juga melakukan upaya-upaya pencegahan (preventif) berupa police goes to school, sosialisasi ke berbagai komunitas, penyebaran pamflet, pemasangan baliho serta menggelar diskusi dengan forum lalulintas Trenggalek, termasuk membentuk Tim Sipeka atau Polisi Pencegah Kecelakaan.

“Dalam operasi patuh semeru 2018 ini memang 80 persennya berupa penindakan. Namun pola preemtif dan preventif juga tetap intens kita gelar. Jadi lebih komprehensif,” tuturnya.

Ditambahkan Ricky, dengan berakhirnya operasi patuh semeru 2018, pihaknya berharap mampu membawa dampak positif bagi masyarakat dan semakin tumbuhnya kesadaran akan pentingnya tertib berlalu lintas.

“Tertib bukan saat ada petugas saja melainkan harus berangkat dari diri sendiri. Bukan untuk siapa-siapa tapi untuk keselamatan dan kenyamanan kita bersama,” pungkasnya. (Suparni PB)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul