FaktualNews.co

Pasca Kerusuhan Mako Brimob, Warga Surabaya Dukung Polri Berantas Terorisme

Peristiwa     Dibaca : 1186 kali Penulis:
Pasca Kerusuhan Mako Brimob, Warga Surabaya Dukung Polri Berantas Terorisme
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Jaringan Laskar Nusabangsa (JLN) beserta masyarakat Surabaya menggelar aksi menyalakan lilin pasca insiden keributan di Mako Brimob, Kamis (10/5/2018) malam.

SURABAYA, FaktualNews.co – Jaringan Laskar Nusabangsa (JLN) beserta masyarakat Surabaya menggelar aksi tabur bunga dan menyalakan lilin bersama di Monumen Polisi Istimewa jalan Darmo Surabaya, Kamis (10/5/2018) malam.

Aksi mereka lakukan, sebagai bentuk simpati duka terhadap korban kasus kerusuhan napi teroris (napiter) di Mako Brimob beberapa waktu lalu. Juga, sebagai bentuk dukungan terhadap institusi Polri dalam memberantas terorisme.

‘Kami Bersama Polri’ tagline itu yang berulang kali diteriakkan anggota JLN dan masyarakat selama aksi tersebut berlangsung.

Ketua DPD JLN Jawa Timur, Asnan Azhar mengatakan aksi yang dilakukan adalah bentuk kecintaan kepada institusi Polri dan mengutuk tragedi di Mako Brimob.

“Mulai saat ini, kita bersama warga Surabaya bersatu melawan terorisme. Dan kita akan mengawal kasus ini terus demi terciptanya perdamaian dan musnahnya kumpulan-kumpulan terorisme dari bumi Indonesia,” tegas Asnan.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat lebih bijaksana menghadapi segala perbedaan, selalu bersatu demi terwujudnya kedamaian bersama.

Ditambahkan Kusnan, koordinator aksi perwakilan warga kota Surabaya mengatakan saat ini Surabaya sedang berduka. Dan, warga tidak takut menghadapi terorisme.

“Kami warga Surabaya sangat-sangat terpukul atas kejadian di Mako Brimob, dan ini yang terakhir kali,” tegasnya.

Warga Surabaya, kata Kusnan juga berharap kepada kepolisian serta negara agar menjatuhkan hukuman mati kepada pelaku terorisme. Menurutnya, pelaku terorisme adalah sampah masyarakat yang tidak lagi dibutuhkan oleh bangsa dan negara.

“Mereka (terorisme) tidak akan legowo menerima negara berdasarkan Pancasila, negara demokratis. Mereka menghendaki negara ini menjadi negara agama,” lanjutnya.

Terorisme baginya bukanlah Islam, karena Islam ialah agama rahmatan lil alamin, bukan agama pembunuh. “Mereka mengaku agama, mereka menjual agama Islam untuk membunuh,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul