FaktualNews.co

Jaga Nama Baik Kampung, Warga Tolak Jenazah Napi Teroris Kerusuhan Rutan Mako Brimob

Peristiwa     Dibaca : 920 kali Penulis:
Jaga Nama Baik Kampung, Warga Tolak Jenazah Napi Teroris Kerusuhan Rutan Mako Brimob
FaktualNews.co/Istimewa/
Polisi menutup jalan menuju Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

JAKARTA, FaktualNws.co – Benny Syamsu Tresno alias Abu Ibrahim, tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ia merupakan narapidana teroris (napiter) yang menghuni Rutan Mako Brimob.

Pria 29 tahun itu diduga salah satu provokator atas bentroknya anggota polisi dan napiter di Mako Brimob. Benny ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri pada 24 Oktober 2017 silam di Jalan Kopkar Jaya Desa Pandau Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau.

Sebelum ditangkap polisi, Benny tinggal di sebuah rumah kontrakan di Jalan Giam, RT 03 RW 15, Desa Pandau Jaya, bersama istri dan satu orang anaknya yang berusia 4 tahun. Istrinya saat itu tengah hamil empat bulan. Istrinya merupakan warga Lubuk Basung, Sumatera Barat (Sumbar).

Warga di desa Korong Malay Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat menolak pemakaman jenazah narapidana teroris yang tewas saat kerusuhan di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Depok.

Alasannya, warga khawatir jika rekan-rekan almarhum akan mendatangi kampungnya jika jenazah dimakamkan di desa tersebut. Selain itu, penolakan dari warga juga didasarkan karena alasan menjaga nama baik kampung.

Dari pengakuan warga, almarhum dikatakan bukanlah penduduk asli kampung Korong Malay dan tercatat sudah lama tinggal di Pekanbaru, Riau.

Sementara itu pihak keluarga almarhum narapidana teroris yang tewas saat kerusuhan di Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Depok mengaku pasrah dan mengikhlaskan kepergian almarhum.

Keluarga juga berharap pemerintah segera memulangkan jenazah agar dapat segera dimakamkan di lokasi lain.

“Kami pasrah, kami kami tidak tahu seluk beluknya, kami ikhlaskan kepergiannya,” ujar Karyanto keluarga almarhum.

Benny sebelumya ditangkap bersama tiga orang teroris lainnya, yakni Wawan alias Abu Afif, Yoyok Handoko alias Abu Zaid dan Handoko alias Abu Buchori. Mereka satu jaringan teroris Jemaah Ansor Daulah (JAD).

Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian, para teroris itu berencana menyerang kantor polisi di Pekanbaru. Namun, aksi tersebut belum sempat dilakukan karena cepat terendus oleh polisi. Keempat pelaku satu jaringan dengan teroris yang ditangkap di Provinsi Jambi beberapa waktu lalu, yang terkait pelatihan menembak dan meracik bom.

Benny dan teroris lainnya pernah melakukan latihan fisik di Bukit Gema, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Namun, setelah diketahui polisi, lokasi tersebut telah disterilisasi dan terus diawasi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
Kompas.com