Kriminal

Ledakkan Bom Surabaya, Polisi Perketat Penjagaan Gereja di Kota Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Insiden meledaknya bom di sejumlah gereja Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi, membuat Polres Mojokerto Kota tak mau kecolongan.

“Seluruh anggota PLB (Panggilan Luar Biasa) dan situasi saat ini siaga satu. Untuk pengamanan, seluruh tempat ibadah dan mako (markas komando) jadi konsentrasi pengamanan,” ujar Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Sigit Dany Setiyono.

Untuk gereja, diwilayah hukum Polres Mojokerto Kota ada sedikitnya 28 gereja. Setiap gereja, mulai saat ini diamankan oleh sejumlah personil gabungan.

“Setiap gereja kami beri dua hingga tiga personil polri. Ditambah beberapa personil dari TNI dan juga Satpol PP setempat,” tambahnya.

Pasca adanya insiden bom bunuh diri di Surabaya, Polres Mojokerto Kota akan terus berkoordinasi dengan pengurus gereja dan tokoh agama di Kota Mojokerto untuk melakukan pengamanan.

Ledakan bom mengguncang kota Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi tadi di tiga Gereja yakni Gereja Kristen Indonesia (GKI) Santa Maria Ngagel Madya, GKI Diponegoro dan Gereja Pantekosta Arjuno Surabaya.

Akibat ledakan tersebut 11 orang yang meninggal dunia dan 41 orang mengalami luka-luka.

“Informasi terbaru, ada satu lagi yang meninggal dunia dari TKP Gereja Kristen Indonesia (GKI) Santa Maria Ngagel Madya,” ucap Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, Minggu (13/5/2018).