Peristiwa

Ratusan Warga Pamekasan Keracunan Massal Usai Santap Makanan di Acara Pengajian

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Ratusan warga Dusun Betes Barat, Desa Ponjena Timur, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalami keracunan massal. Diduga akibat mengkosumsi makanan saat menghadiri acara pengajian yang dilaksanakan Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Nurul Jadid, Sabtu (12/05/2018) kemaren.

Romli (30) warga setempat mengatakan, anaknya, Aini (4) mengalami pusing, mual-mual dan muntah-muntah, serta juga sempat mengalami kejang-kejang. Hal itu setelah bocah tersebut mengkonsumsi makanan yang diberikan oleh panitia acara.

“Saya bersama keluarga memakan makanan yang diberikan oleh panitia dan selang beberapa waktu kemudian anak saya dan keluarga saya mengeluh pusing dan mengalami mual muntah dan saya langsung membawa ke RSUD Waru untuk mendapatkan penanganan midis,” ungkap Romli (13/05/2018).

Hal senada dikatakan oleh Ach. Toyyib asal Desa Ponjenan Timur, Kecamatan Batu Marmar. Ia menyampaikan di warga Dusun Bates, Desa Ponjanan Timur, megalami hal serupa usai mengkonsumsi nasi bungkus di acara haflatul imtihan Madrasah Nurul Wujud.

“Tadi malam warga sekitar merasa pusing dan sakit perut hingga muntah. Saat ini, Puskesmas di wilayah Pantura Pamekasan dipenuhi dengan pasien yang diduga keracunan nasi,” katanya.

Sementara itu, salah seorang Dokter di RSUD Waru Dr Akhmad Khusairi, membenarkan adanya kejadian itu. Dirinya menyampaikan sebanyak 131 pasien yang dirawat di RSUD Waru.
Sejak pukul 01.00 WIB dini hari pasien datang dengan keluhan pusing dan mual muntah.

“Mereka datang dengan keluhan pusing dan mual muntah setelah selesai mengkonsunsi makanan dari acara pengajian. Sempat ada yang kejang-kejang tapi kami sudah menanganinya,” tutur Khusairi.

Diketahui, sejumlah Puskesmas dan Rumah Sakit (RS) dindaerah pantura kabupaten Pamekasan yang dipadati dengan pasien yang keracunan tersebut diantaranya, Puskesma Batumarmar, Puskesmas Waru, Puskesmas Pasean dan RSUD Waru.

Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui pasti penyebab keracunan massal ini dan jumlah pasti korban keracunan ini.