FaktualNews.co

Ali Fauzi Sebut Surabaya Berubah Jadi Medan Pertempuran Baru

Peristiwa     Dibaca : 862 kali Penulis:
Ali Fauzi Sebut Surabaya Berubah Jadi Medan Pertempuran Baru
FaktualNews.co/Istimewa/
Pengamat terorisme, Ali Fauzi di temui saat pemberangkatan umroh di Lamongan, Jawa Timur, Senin (12/12/2016).

SURABAYA, FaktualNews.co – Rententan aksi bom bunuh diri yang terjadi sejak Minggu 13 Mei 2018 pagi hingga Senin 14 Mei 2018 di sejumlah tempat publik di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, mendapat tanggapan dari mantan pentolan Jamaah Islamiyah (JI) Ali Fauzi.

Adik trio bomber Bali ini mengatakan jika aksi terorisme yang melibatkan keluarga di Surabaya, bukan pertama kalinya ini di Indonesia. Ia menyebut aksi serupa pernah terjadi di pada bom Bali 1 di tahun tahun 2.000 dan di Jakarta.

“Aksi terorisme di Indonesia lebih banyak dipengaruhi aksi global. Kita paham di Siria, Irak, melakukan aksi bom bunuh diri bersama keluarga. Teroris Indonesia sering copas metode serangan seperti di sana,” katanya.

Menurut kabar yang masuk kepada dirinya, sebagain orang Indonesia sudah masuk ke Suriah. Kemudian mereka dideportasi kembali ke Indonesia. Dari itu kemudian para teroris ini meniru gerakan dari Suriah.

Lantas kenapa Surabaya menjadi sasaran target aksi bom bunuh diri, Ali Fauzi mengatakan, jika sebenarnya selama ini Jawa Timur merupakan daerah reproduksi. Banyak orang-orang dari Jawa Timur, yang direkrut kemudian melakukan aksi terorisme di luar daerah.

“Kenapa yang dulu Surabaya dikenal sebagai rahim, sekarang Surabaya menjadi medan perang kedua. Beberapa waktu lalu saya sudah menganalisa, karena sejumlah daerah pertempuran sudah habis, maka mereka akan membuat medan perang baru. Ternyata Surabaya dipilih menjadi mendan perang baru,” terangnya.

Namun demikian, Ali Fauzi meminta agar masyarakat tak ciut nyali dengan aksi terorisme ini. Ia mengajak seluruh masyarakat bersatu untuk melawan terorisme. Menurutnya, terorisme ini merupakan kejahatan besar dan terorganisir.

“Masih banyak orang Indonesia yang menganggap aksi terorisme bagian operasi intelejen, bagian pengalihan isu, dan lains sebagainya. Saya katakan, itu semua salah. Ada kelompok tertentu yang ingin membuat Indonesia ricuh,” jelasnya.

“Kita harus percayaakan ke pihak kepolisian, kita yakin Polri mampu menangani persoalan ini. Saya pikir kalau masyarakat mau bahu-membahu bersama Polri, pasti kita bisa memenangkan pertempuran ini,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin