Peristiwa

Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Mengaku Karena Panggilan Hati

SURABAYA, FaktualNews.co – Tragedi bom bunuh diri di Mako Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018). Terkuak sebuah fakta mengejutkan di lokasi kejadian.

Ini seperti yang dituturkan Kasatnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal. Ia bercerita, bahwa dirinya sempat bertanya kepada salah satu korban dengan kondisi sekarat.

“Apa yang disampaikan katanya panggilan hati, berkali-kali ia bilang, wes wani tok ngene iki (yang ada keberanian saja saat ini),” Ucap Kasatnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal.

Korban yang dimaksud merupakan salah satu pengendara motor yang meledak saat berada di pos penjagaan Mako Polrestabes Surabaya, diduga kuat adalah pelaku bom bunuh diri.

Laporan awal menyebut hingga pukul 12.20 WIB, jumlah korban akibat ledakan sekitar 10 orang dengan rincian dua orang meninggal dunia yang diduga pelaku bom bunuh diri. Dua orang warga sipil mengalami luka berat, dan empat polisi juga mengalami luka berat, 1 warga diduga pengemudi mobil luka ringan dan satu petugas kepolisian juga mengalami luka ringan.

Awal terjadi ledakan saat itu, dua motor masing-masing dikendarai dua orang tiba di Mako Polrestabes Surabaya secara bersamaan. Saat diperiksa, sebuah ledakan terjadi. Selain dua motor, di pos penjagaan juga terdapat mobil Avansa warna hitam dikendarai satu orang.

Selang beberapa menit usai ledakan, tim Den Gegana Brimob Polda Jawa Timur tiba dilokasi. Saat dilakukan penyisiran, tim menemukan bom yang masih aktif dan belum meledak berjumlah 2 buah. Setengah jam kemudian dilakukan peledakkan oleh tim Gegana di lokasi kejadian.