Ramadan

Sahur Puasa Ramadan 2018, Hindari Lima Makanan Ini

FaktualNews.co – Agar puasa Ramadan Anda lancar dan tidak terganggu dengan kekurangan energi, maupun perut terasa sakit. Yang harus Anda perhatikan pada saat sahur adalah mengkonsumsi makanan yang akan menjadi energi selama kurang lebih 12 jam ke depan selama berpuasa.

Sehingga, Anda harus benar-benar memperhitungkan jenis makanan seperti apa yang Anda konsumsi. Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya Anda hindari ketika makan sahur:

1. Kopi

Salah satu alasan mengapa kopi sebaiknya Anda hindari saat sahur adalah karena sifat kopi yang laksatif. Anda mungkin menyadari frekuensi ke toilet Anda bertambah setelah mengonsumsi kopi. Ini karena terdapat komponen dalam kopi yang menstimulasi kerja usus besar sehingga tubuh kemudian membuang sisa pencernaan lebih cepat. Selain itu, sifat asam pada kopi juga dapat mengganggu kenyamanan perut Anda. Komponen yang disebut chlorogenic acid dapat memicu naiknya kadar keasaman perut serta meningkatkan produksi asam lambung. Komponen lainnya pada kopi juga dapat mempercepat kerja sistem pencernaan.

2. Makanan asin

Selain tentunya dapat menyebabkan hipertensi, makanan asin ternyata dapat menstimulasi rasa haus. Anda pasti tidak ingin merasa haus sepanjang hari karena makanan asin yang Anda makan saat sahur. Contoh makanan yang bisa Anda hindari saat sahur untuk menghindari haus adalah acar, kacang yang diasinkan, kuaci, serta makanan kaleng. Jenis makanan tersebut termasuk yang memiliki kadar garam tinggi sehingga dapat memicu rasa haus. Anda juga dapat mengurangi jumlah garam dan penyedap yang Anda gunakan dalam masakan.

3. Karbohidrat sederhana

Saat Anda berpuasa, tubuh Anda tidak menerima asupan selama lebih dari 12 jam, sementara Anda tetap menggunakan energi untuk bekerja dan beraktivitas. Jika pada saat sahur tubuh Anda tidak mendapat bahan bakar yang cukup, maka bukan tidak mungkin Anda cepat merasa lelah selama puasa. Pada saat sahur, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang termasuk dalam karbohidrat kompleks? Mengapa begitu?

Jika Anda mengonsumsi karbohidrat kompleks, energi yang berasal dari makanan tersebut akan dilepaskan secara perlahan ke tubuh. Sehingga anda memiliki cadangan energi lebih banyak untuk Anda gunakan pada jam-jam di mana Anda berpuasa. Contoh makanan yang termasuk dalam karbohidrat kompleks adalah nasi merah, barley, gandum, dan oat. Anda bisa mencari makanan yang termasuk dalam jenis rendah glikemik, karena biasanya makanan yang rendah nilai glikemiknya termasuk dalam makanan berjenis karbohidrat kompleks.

Contoh karbohidrat sederhana adalah gula pasir, produk susu dan olahannya, soft drink, permen, kue, dan sejenisnya. Bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi karbohidrat sederhana, namun imbangi dengan konsumsi karbohidrat kompleks untuk membantu Anda tetap fit selama berpuasa.

4. Makanan pedas

Sama seperti makanan asin, makanan pedas dapat memicu rasa haus terus menerus. Selain itu, mereka yang menderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas karena dapat memicu meningkatnya asam lambung sehingga berpotensi menyebabkan nyeri di perut bagian atas. Dan, bagi sebagian orang, makanan pedas memicu sakit perut.

5. Makanan berlemak tinggi

Makanan yang mengandung lemak tinggi bekerja dengan dua cara. Yang pertama, makanan tinggi lemak dapat menghambat dan memperlambat proses pengosongan perut sehingga memperburuk gejala sembelit. Yang kedua, makanan tinggi lemak dapat mempercepat kerja sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare. Efek dari makanan tinggi lemak ini bergantung pada tipe lemak apa yang Anda makan dan kecenderungan Anda bereaksi terhadap makanan berlemak tinggi.

Pada saat sahur sebaiknya Anda mengurangi jenis makanan tinggi lemak agar terhindar dari konstipasi ataupun diare selama berpuasa. Sebagai alternatif, Anda dapat mengonsumsi jenis makanan yang sama tetapi dengan cara pengolahan yang berbeda. Misalnya mengganti menu ayam goreng menjadi ayam bakar.