Ramadan

Museum Islam Nusantara Hasyim Asya’ari, Jadi Tempat Ngabuburit Tunggu Buka Puasa

JOMBANG, FaktualNews.co – Para pencinta wisata religi, atau yang pernah berkunjung ke makam keluarga pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, pasti sudah tidak asing lagi mendengar kata Museum Islam Nusantara Hasyim Asy’Ari (MINHA).

Museum MINHA yang berdiri di atas lahan seluas hampir 5 hektare ini terletak di terminal Kawasan Wisata Makam Gus Dur (KMGD), tepatnya di Desa Cukir Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Meskipun bangunan berbentuk limas ini belum sepenuhnya tuntas dalam proses pembangunannya, tapi nampaknya sudah cukup menarik perhatian wisatawan dan para santri. Tempat ini menjadi salah satu jujukan bagi mereka untuk nagbuburit.

“Sering sih datang kesini sama teman-teman cuma buat selfie, kalau puasaan gini suasananya asik buat ngabuburit,” kata Haiqiqi Remaja Desa Kayangan, Kecamatan Diwek.

Di lahan seluas 5 hektare ini juga terdapat sebuah monumen At Tauhid. Monumen berbentuk kubus ini terdapat tulisan 99 Asmaul Husnah dan di atasnya ada hiasan Allah dalam tulisan Arab.

Selain itu di sekitar monumen terdapat air mancur yang dipenuhi ikan hias di dalamnya. Deretan taman yang hijau disekitar area museum cukup menambahkan suasana segar di area tersebut.

“Disini anginya segar, view-nya juga bagus bagi peziarah atau wali santri sangat tepat untuk melepas penat perjalanan. Dulu beberapa tahun yang lalu saya ke sini belum sebagus sekarang,” kata Marsaid salah satu wali santri Tebuireng asal Bogor.

Namun saat ini, gedung lima lantai yang menyerupai piramida ini tengah dalam masa tahap penyelesaian. Terlihat saat ini para pekerja masih melakukan pembangunan bagian interior samping dan beberapa bagian lainnya, seperti bagian dalam museum.

Menurut kabar yang beredar dari para pekerja, pembangunan MINHA ini dimulai sekitar tahun 2012. Mega proyek ini melibatkan campur tangan Pemkab Jombang, Pemprov Jatim serta Kemendikbud. Bahkan kabarnya proyek yang dipegang PT. Abipraya ini menelan anggaran senilai Rp. 30 Miliar.

Sempat ada target jika mega proyek ini akan selesai tahun 2015. Namun karena sejumlah kendala akhirnya mengakibatkan proyek molor hingga sekarang.

“Ini awal dibangunnya sekitar tahun 2012 kalo nggak salah seinget saya rencananya selesai 2015 sebelum Muktamar. Ini saja habisnya 30 miliar lebih sampai sekarang belum selesai.” sambung pengelola MINHA yang enggan disebutkan identitasnya.

Museum ini kabarnya akan digunakan untuk menyimpan barang bersejarah bagi umat Islam di Nusantara. Mulai dari awal masuk dan bekembangnya agama islam di Nusantara hingga peninggalan zaman perjuangan dan era reformasi agama islam. Selain itu museum ini juga akan menyuguhkan barang-barang peninggalan KH.Hasyim Asy’ Ari.