PONOROGO, FaktualNews.co – Seorang pemuda di Ponorogo, Jawa Timur, nekat membakar rumah orangtuanya sendiri, hanya karena tidak segera dibelikan handphone (HP). Kejadian ini menjadi viral di media sosial sejak kemarin.
Peristiwa itu terjadi di Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Ponorogo ini menyita perhatian para netizen.
Beberapa foto dan cerita peristiwa itu dibagikan sejumlah netizen di facebook.
Misalnya, akun Facebook bernama Mas Nio. Ia membagikan informasi pembakaran rumah orangtua oleh anak kandungnya sendiri di Facebook grup, Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP) Tanpa Sensor.
Bahkan, akun ini mengajak para netizen lainnya untuk membantu orangtua yang rumahnya dibakar anaknya sendiri tersebut.
Lorr daripada kowar kower neng group opo lok2an gk onok gunane ayo ngalang dana gae korban kebakaran wulan suci iki nek iso nglakoni kebecian seng sak akeh2e lorr monggo raketang sego sak buntel rgo 3000 opo raketang aqua rego 1000 opo beras sak tekem ayo dikumpolne dadi siji lorr go mbantu sodarakita jambon ponorogo seng omae kebakaran monggo sesuk mrono bareng aku yoo dadi sampean2 neng group iki gk mung lok2an opo pamer2 koyo opo ayu2nan gateng2an lan liyo liyane mending ngumpulne donasi ge mbantu bpke iku nek perkoro seng ngembong ajape bakalan nompo dw kok enggko awake dw kbeh gak usah menghujat kok malah duso dw loo awake dw kbeh ayoo mrono sesuk aku bareng2 seng cedak raketang beras sak gegem paribasan dikumpulne ge mbantu wong tuwane lorr adike sek 2 cilik2 mesakne lorr
Sementara itu, Kapolsek Jambon, AKP Djoko Winarto yang dikonfirmasi, Sabtu (19/5/2018) siang membenarkan peristiwa pembakaran rumah milik seorang petani yang dilakukan anak kandung.
“Motifnya anaknya minta handphone. Tapi karena belum dibelikan, anak tersebut marah hingga membakar rumah milik orang tuanya sendiri,” ujar Djoko, seperti dikutip dari TribunNews.co, Sabtu (19/5/2018).
Djoko menceritan, peristiwa itu bermula saat Agung (16) meminta dibelikan ponsel oleh ayah kandungnya yang bernama Gumbrek (50). Karena belum memiliki uang, ayahnya memintanya bersabar dan menjanjikan akan memebelikan ponsel setelah lebaran.
Namun, meski sudah disanggupi oleh orangtuanya, Agung marah tidak sabar menunggu hingga lebaran. Agung lalu melampiaskan kemarahannya dengan membakar rumah milik orangtuanya yang sehari-hari ia tempati.
Anak yang dikenal memiliki perangai tidak baik ini membakar rumahnya dengan kayu bakar. Ia mulai membar dari dapur di belakang rumah, hingga merambat ke bagian tengah rumah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tragis tersebut. Ayah, nenek dan saudara pelaku selamat dari amukan api. Sementara itu, ibu lnya sedang merantau di Surabaya.
“Ibu kandung pelaku sedang tidak ada di rumah, merantau bekerja di Surabaya,” tandas Djoko.
Api cepat merembet rumah Gumbrek yang sebagian besar terbuat dari kayu. Api akhirnya berhasil dipadamkan warga bersama aparat polisi dan TNI setempat.
Sebelumnya, kata Djoko, Agung pernah mengancam akan membunuh orang tuanya jika tidak dibelikan sepeda motor. Perkara pengancaman itu sempat berujung ke kantor polisi .
Saat itu, Agung diminta membuat pernyataan untuk berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
“Setelah membuat pernyataan itu, tak berapa lama kemudian orangtuanya membelikan motor matic Yamaha,” jelas Djoko.
Tak hanya mengancam orangtua, Agung juga pernah terlibat pertengkaran dengan dengan pemuda setempat. Pertengkaran itu dipicu lantaran Agung mengemudi sepeda motor ugal-ugalan di jalan di dalam kampung. Masalah itu juga diselesaikan di kantor Polisi.
Sementara dalam peristiwa pembakaran rumah ini, pihaknya melimpahkan ke penyidik PPA Polres Ponorogo karena yang bersangkutan masih di bawah umur.