Ramadan

Ramadan, Makam Gus Dur di Tebuireng Jombang Ditutup Lebih Cepat

JOMBANG, FaktualNews.co – Sore ini, berbeda dengan sore sebelum bulan Ramadan tiba. Suasana makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, yang biasanya ramai pengunjung, namun selepas salat Ashar hingga menjelang Maghrib terlihat sepi dari peziarah.

Hal ini dikarenakan, komplek pemakaman yang ada di Pesantren Tebuireng itu ditutup sejak pukul 13.00 WIB hingga usai salat tarawih.

“Bukan ditutup, jam operasionalnya saja yang dirubah. Biasanya habis Shubuh sampai pukul 17.00 WIB. Selama pertengahan Ramadan dipercepat jadi pukul 13.00 WIB,” kata salah seorang pengurus Pesantren Tebuireng, Teuku Azwani, Sabtu (19/5/2018).

Karena mulai pukul 13.00 WIB banyak kegiatan yang diikuti santri Pesantren Tebuireng selama Ramadan. “Kalau area makam dibuka pada jam tersebut, maka akan menganggu kegiatan para santri,” tambah dia.

Namun demikian, setelah salat subuh hingga pukul 13.00 WIB, area makam Gus Dur tetap terbuka untuk peziarah.

“Hari pertama hingga 15 Ramadan ini kan santri harus fokus sama kegiatan rutin yang ada di Pesanten. Maka, makam Tebuireng ditutup lebih cepat, jadi sepi,” ujar Azwani.

Makam Gus Dur selama ini menjadi jujugan para peziarah. Selain pada hari biasa, peziarah akan membludak menjelang puasa ramadan. Mereka bukan hanya datang dari Jombang. Namun juga dari kabupaten/kota lain. Bahkan ada yang datang secara rombongan dari luar Jawa.

Awal puasa, makam mantan Ketua Umum PBNU itu sepi. Namun jumlah peziarah akan kembali meningkat saat akhir ramadan. Utamaya saat malam ganjil. Bahkan banyak peziarah yang menginap di makam para pendiri NU itu.

Area makam tersebut merupakan permakaman tokoh nasional pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Ponpes Tebuireng, Hadratus Syekh KH Hasyim Asyari, beserta keluarganya termasuk makam pahlawan nasional KH Wahid Hasyim yang merupakan putra KH Hasyim Asyari. Serta makam Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang merupakan anak dari KH Wahid Hasyim atau cucu KH Hasyim Asyari.