SURABAYA, FaktualNews.co – Tiga dari empat jenazah terduga teroris masih tersimpan di kamar mayat Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (20/5/2018).
Mereka adalah Dita Oepriyanto, pelaku bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat jalan Arjuna, dan dua anak laki-laki Dita, yakni Yusuf Fadil dan Firman Halim, pelaku bom bunuh diri Gereja Santa Maria Tak Bercela jalan Ngagel Madya. Lalu, satu orang jemaat atas nama Aloysius Bayu Rendra Wardhana.
Aloysius Bayu Rendra, merupakan korban ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela jalan Ngagel Madya Surabaya.
“Hari ini mudah-mudahan selesai (proses identifikasi) jenazah yang atas nama Bayu itu,” jelas Kabiddokkes RS Bhayangkara Polda Jatim Kombes Pol Budi Hariyadi, Minggu (20/5/2018).
Budi menyampaikan, sebelumnya ada 13 pelaku tewas yang ada di RS Bhayangkara, 10 diantaranya sudah keluar dari RS Bhayangkara untuk dimakamkan.
“Kemarin (Minggu, 21/5/2018) ada tujuh yang sudah (keluar), empat (pelaku bom bunuh diri) di Polrestabes (Surabaya) dan tiga (pelaku bom GKI di jalan) Diponegoro,” imbuh Kabiddokkes.
Empat pelaku yang tewas di Markas Polrestabes Surabaya, diantaranya, Tri Murtiono (50), Tri Ernawati (43), M Dafta Amin Murdana (18), dan M Satria Murdana (15). Sedangkan tiga jenazah pelaku bom bunuh diri di GKI jalan Diponegoro Surabaya, yakni Puji Kuswati (43), Fadilah Sari (12) dan Pamela Riskika (9).
Sementara tiga jenazah lain merupakan pelaku bom Rusunawa Wonocolo kecamatan Taman kabupaten Sidoarjo atas nama Anton Ferdianto (48), Sari Puspitarini (47), dan Ilya Aulia Rahman (18) yang lebih dulu keluar dari RS Bhayangkara Polda Jatim pada hari Jumat (18/5/2018) untuk dimakamkan.
Seluruh jenazah pelaku, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) kelurahan Pucang, kecamatan kota Sidoarjo, kabupaten Sidoarjo.
“Dimakamkan di pemakaman Sidoarjo,” singkatnya.
Untuk diketahui, Surabaya dan Sidoarjo pada hari Minggu (13/5/2018) pagi, diguncang rentetan bom bunuh diri menargetkan tiga gereja yang dilakukan enam pelaku berasal dari satu keluarga.
Kemudian malam harinya, sebuah bom meledak di Rusunawa Wonocolo, tempat pelaku teror dan keluarga itu tinggal. Kejadian ini menewaskan tiga orang pelaku berasal dari satu keluarga, tiga orang anak diketahui selamat.
Esoknya, Senin (14/5/2018). Bom kembali meledak di Markas Polrestabes Surabaya yang dilakukan oleh satu keluarga. Peristiwa ini menewaskan empat orang berasal dari satu keluarga pelaku, seorang anak pelaku selamat.