FaktualNews.co

Wakil Ketua DPRD Jombang Jadi Pahlawan Kesiangan, Sindiran Warga Tolak Eksplorasi Lapindo

Peristiwa     Dibaca : 1239 kali Penulis:
Wakil Ketua DPRD Jombang Jadi Pahlawan Kesiangan, Sindiran Warga Tolak Eksplorasi Lapindo
FaktualNews.co/Istimewa/
Warga Desa Blimbing dan Jombang menggelar aksi dan audiensi di Pemkab Jombang, terkait penolakan rencana eksplorasi PT Lapindo Brantas, Rabu (9/5/2018).

JOMBANG, FaktualNews.co – Penolakan rencana eksplorasi gas yang dilakukan PT Lapindo Brantas di Dusun Kedodong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kian memanas.

Pasca bantahan rumor adanya oknum DPRD Jombang yang menjadi ‘kaki tangan’ PT Lapindo Brantas dibantah Wakil Ketua DPRD Jombang, Minardi, kali ini giliran cuitan politisi Demokrat itu yang mendapat reaksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kontras dan warga setempat.

Lantaran menurut Minardi, banyak warga yang merasa terbebani karena harus membayar LSM secara iuran. Ia juga meminta agar masyarakat tidak menggunakan jasa LSM dalam melakukan pendampingan penolakan karena belum mengetahui asal-usul dan kronologi kejadiannya secara langsung.

“Kalau masalah LSM coba saja kroscek dilapangan. Tanyakan kepada warga karena selama ini teman-teman benar-benar yang memobilisir untuk tetap bertahan untuk melakukan penolakan kepada Lapindo. Mungkin bisa di kroscek LSM ini, LSM yang mana. Karena selama pertemuan di Blimbing itu saya sudah menyampaikan jika saya disini murni mendampingi. Jadi kami tidak menarik biaya apalagi menyusahkan warga,” kata Nur Chakim, kepada FaktualNews.co.

Menurutnya, selama ini ia dan warga sudah sepakat untuk menolak rencana eksplorasi gas yang dilakukan PT Lapindo Brantas. Ia menyayangkan jika tudingan miring yang dilayangkan Wakil Ketua DPRD Jombang itu dialamatkan kepadanya. Nur Chakim meminta Minardi tak hanya omong kosong, yakni dengan menyertai bukti yang kongkrit terkait dengan tudingan adanya penarikan dana ke masayarakat dari LMS tersebut.

“Kalau memang dia punya bukti yang dimaksudkan memang benar, tolong ditujukkan kepada kami dan masyarakat. Selama ini kami tulus membantu masyarakat. Kami akan siapkan gugatan jika ia tidak bisa menunjukan karena ini sudah mencemarkan nama baik kita,” terangnya.

Nur Chakim tak menampik, memang selama ini ia dan warga setempat selalui iuran guna menunjang kegiatan aksi yang dilakukan warga. Besarannya pun tak pasti, dan iuran tersebut atas dasar sukarela tanpa tekanan dari pihak manapun. Karena iuran tersebut dikembalikan untuk warga sendiri.

“Selain untuk kegiatan demo iuran yang selama ini dimaksud juga digunakan untuk kegiatan sharing di TPQ beberapa hari yang lalu dengan mengundang korban lapindo dan ahli pengeboran,” paparnya.

Sementara itu, kritikan pedas terhadap Minardi, dilontarkan beberapa warga Dusun Dusun Kedodong, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, yang sempat ditemui jurnalis FaktualNews.co, akhir pekan kemarin, Sabtu 19 Mei 2018. Mereka menuding apa yang disampaikan wakil rakyat tersebut tak sesuai dengan fakta-fakta di lapangan kala dirinya turun ke Desa Blimbing.

“Waktu dia (Minardi) datang, tim suksesnya mengumpulkan kita dan beberapa warga. Ketika itu kami sempat tanya, mau bahas apa di sana, asalkan jangan membahas lapindo kami mau datang, tapi ternyata waktu warga kumpul itu malah bahas lapindo,” ungkap salah seroang warga bernisial A itu.

Warga pun membantah jika mereka datang ke tempat Minardi secara sukarela. Melainkan disuruh oleh kaki tangan wakil ketua DPRD tersebut yang kebetulan juga merupakan warga setempat.

“Jika dia bilang banyak warga yang berkumpul sendiri itu nggak bener, padahal sudah jelas-jelas jika itu dikumpulkan. Kita diperintahi sama orang-orangnya (kaki tangan Minardi). Waktu itu ada sekitar 40 an warga,” sambung warga lainnya.

Warga yang sudah tinggal puluhan tahun di Dusun Kedondong, Desa Blimbing ini menuturkan, jika selama ini kaki tangan Minardi merupakan orang dekat PT Lapindo Brantas. Menurut warga, orang-orang kepercayaan Minardi merupakan pihak yang pro dengan rencana eksplorasi gas di dusun tersebut.

Namun, lanjut warga yang bekerja sebagai petani ini, jika apa yang disampaikan Minardi kala itu tak direspon oleh warga setempat. Kaum ibu-ibu yang mendominasi dalam pertemuan itu, justru menolak mentah-mentah imbauan yang disampaikan politisi Demokrat itu.

“Ya Allhamdulillah setelah kedatanganya (Minardi) warga sama sekali tidak terpengaruh. Kami juga menolak jika ia mengaku sebagai perwakilan warga dalam soal penolakan rencana eksplorasi gas oleh PT Lapindo Brantas. Tidak benar sama sekali jika warga memberikan mandat kepada Minardi. Tolong jangan jadi pahlawan kesiangan dan telat mandi, tidurnya kemarin kok ngigaunya sekarang,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin