GRESIK, FaktualNews.co – Tingginya tingkat pelanggaran lalu lintas, Satlantas Polres Gresik lalu merespon keluhan sejumlah pekerja pabrik yang belum memiliki SIM. Mereka lalu diundang ke Kantor Satpas SIM untuk mengikuti program tehnik pelatihan berkendara atau disebut ‘Coaching Clinic’.
Tampak puluhan pekerja yang tergabung dalam FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) ikut serta dalam pelatihan demi memperoleh lisensi berkendara ini. Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 16.00 WIB sembari menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit.
Kasat Lantas Polres Gresik AKP Whika Ardilestanto didampingi Kanit Regindent Iptu Engkos Sarkosi mengatakan, kegiatan ini untuk menanggapi permintaan dari FSPMI terkait masih banyaknya pekerja pabrik yang belum memiliki SIM. “Dengan kesadaran mereka sendiri untuk ikut program coaching clinic,” ujarnya, Senin (21/05/2018).
Whika menyebut tingkat kecelakaan yang melibatkan para pekerja di Gresik ini mencapai 70 persen. Angka tersebut hampir sama dengan tingkat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh para pekerja. “Karyawan yang terlibat laka maupun yang terkena tilang mencapai 70 persen lebih,” paparnya.
Dalam penerbitan SIM kepada pemohon, lanjut Whika, pihaknya cukup selektif dan anti calo. Hal ini dilakukan untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan. “Paling tidak pemohon SIM itu harus mengikuti proses ujian dan praktek. Kalau sudah layak maka akan kita kasih SIM,” tegasnya.
Diketahui dalam pelatihan berkendara ini banyak pengendara yang gagal melewati lintasan zig zag dan angka 8. Namun tak sedikit dari mereka yang telah berhasil melintasi patok zig zag. Peserta coaching clinic untuk roda dua lebih banyak dibandingkan roda empat.
Usai mengikuti pelatihan mereka lalu diajak buka bersama yang telah disediakan oleh Satlantas Gresik. Sementara di pintu masuk Kantor Satpas SIM para polisi juga tampak membagikan takjil gratis kepada pengendara. Selama bulan Ramadhan ini hampir setiap hari Satlantas Gresik membagikan takjil gratis.