MOJOKERTO, FaktualNews.co – Personel Gabungan TNI dari Kodim 0815 Mojokerto, dan Polres Mojokerto Kota melakukan penjagaan dan pengamanan di sejumlah Gereja yang tersebar di wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto, Minggu (20/05/2018).
Pengamanan ini digelar secara ekstra guna mengantisipasi dan memberikan rasa aman kepada jemaat yang melaksanakan kebaktian dan misa sepekan pasca ledakan bom di tiga gereja di Surabaya.
Seperti di Gereja GBI Rock Indonesia Jl. Mojopahit Nomor 139 Kelurahan Sentanan Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, yang melaksanakan Ibadah Kebaktian yang diikuti sekitar 375 jemaat GBI tak luput dari pengamanan TNI–Polri.
Di Gereja GKI Jalan Lawu Raya Nomor 2 Kelurahan Wates Kecamatan Magersari, yang melaksanakan Kebaktian Anak – Anak yang diikuti sekitar 60 Jema’at juga mendapat pengamanan dari Koramil 19/Magersari dan Polsek Kota Magersari termasuk Babinsa serta Bhabinkamtibmas.
Pengamanan ekstra ketat pun berlangsung di seluruh gereja yang melaksanakan kebaktian rutin minggu baik pagi maupun malam,seperti Gereja Allah Baik, GPIB, Gereja Kristen Perjanjian Baru Masa Depan Cerah (MDC) Cakar Ayam, Gereja Eben Haezer, dan sejumlah gereja lainnya.
Sementara di wilayah Kabupaten Mojokerto, pengamanan kebaktian juga dilakukan di sejumlah gereja yang tersebar di wilayah Mojosari, Mojoanyar, Kutorejo, Dlanggu, Puri, Gedeg, Pacet dan wilayah lainnya. Petugas tak ingin kecolongan, semua prosedur diberlakukan dengan memeriksa ruang gereja dan lain-lain.
Dandim 0815 Mojokerto Letkol Kav Hermawan Weharima, melalui Pasiops Kodim 0815 Kapten Inf Sasminto mengatakan, sejumlah personel TNI dari Kodim 0815 dan Koramil jajaran diterjunkan untuk membackup kepolisian dalam pengamanan gereja di wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto.
“Selain personel TNI–Polri, pengamanan gereja ini melibatkan Satpol PP, Ormas, Pramuka, dan elemen masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Pengamanan ini dilakukan sebagai upaya antisipasi serta memberikan ketenangan, rasa aman dan nyaman bagi jema’at yang melaksanakan ibadat. “Diharapkan dengan hadirnya aparat keamanan di sekitar gereja, membuat jemaat gereja merasa lebih aman sehingga dalam beribadat lebih khidmat,” tandasnya.
“Melalui pengamanan bersama ini akan semakin mensinergikan antar aparat keamanan dengan pengamanan swakarsa serta memperkokoh komunikasi sosial dengan komponen masyarakat lainnya termasuk pihak gereja,” pungkasnya.