KARACHI, FaktualNews.co – Lebih dari 60 orang tewas akibat gelombang panas yang melanda Karachi, ibu kota komersial Pakistan dalam 72 jam terakhir, kata petugas evakuasi.
Badan Meteorologi Pakistan memprediksi gelombang panas ini akan terus berlangsung setidaknya selama tiga hari ke depan.
Dampak gelombang panas paling dirasakan oleh para buruh yang bekerja di bawah terik matahari di lokasi-lokasi konstruksi atau di unit-unit industri yang tidak memiliki fasilitas yang memadai.
Faisal Edhi, kepala salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terbesar di Pakistan, mengatakan bahwa sebagian besar kematian dilaporkan dari dua distrik industri utama, yaitu Korangi dan Landhi, di mana sejumlah besar pekerja kepayahan menghadapi gelombang panas.
Menurut dia, dari 64 kematian selama tiga hari terakhir, beberapa perempuan juga turut menjadi korban.
“Sayangnya, mayoritas unit industri tidak memiliki fasilitas pendinginan yang tepat, sehingga meningkatkan risiko lebih banyak korban jiwa jika gelombang panas ini berlanjut,” ungkap Faisal.
“Kebanyakan korban meninggal di rumah karena mereka tidak mendapatkan bantuan medis tepat waktu,” tambah dia.
Pada 2015, lebih dari 1.400 orang tewas, sebagian besar di Karachi, akibat gelombang panas masif di selatan Pakistan.