JEMBER, FaktualNews.co – Bagi-bagi uang saat lebaran, seakan sudah menjadi tradisi. Setiap hari Raya Idul Fitri tiba, masyarakat dengan ekonomi mampu selalu membagikan uank pada sanak famili.
Tradisi itupun masih berlaku di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jember pun menambah ketersediaan stok uang. Stok uang ini untuk mengantisipasi permintaan penukaran uang warga Jember menjelang Idul Fitri 1439 H.
Kepala KPBI Jember, Hestu Wibowo, mengatakan kebutuhan masyarakat akan penukaran uang pada 2018 ini diprediksi meningkat sebanyak 61 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami menyiapkan Rp 7,2 triliun untuk penukaran uang masyaraakt. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp 4,8 triliun,” kata Hestu Selasa (22/5/2018).
Peningkatan stok tersebut dipengaruhi oleh panjangnya hari libur dan cuti bersama Lebaran 2018, yakni sekitar 10-12 hari. Sehingga dimungkinkan jumlah warga yang melakukan penukaran uang meningkat.
“Kenaikan ini bisa dimaklumi, dan dipastikan berdampak terhadap melonjaknya kebutuhan penukaran uang pecahan oleh masyarakat, utamanya yang hendak merayakan Idul Fitri,” imbuhnya.
Tak hanya itu, guna memudahkan masyarakat dalam menukar uang, pihaknya juga bekerjasama dengan tujuh perbankan. Sehingga, penukaran uang tidak tersentral di satu titik.
“Kami siapkan lokasi penukaran di 97 titik kantor cabang, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Bahkan setiap jam kerja, mulai 28 Mei hingga 8 Juni mendatang, pihaknya juga membuka layanan penukaran uang di Alun-Alun Kota Jember.
“Silakan masyarakat Jember dan sekitarnya datang langsung ke Alun-Alun Kota Jember untuk melakukan penukaran uang,” serunya.
Hestu menyampaikan, pihaknya juga bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember, untuk membuka layanan penukaran uang melalui kegiatan bazar murah Ramadan di setiap kecamatan.
Kendati demikian, warga hanya diperbolehkan melakukan penukaran uang pecahan, maksimal setiap orang sebanyak satu pak atau bendel.
“Sebenarnya tidak ada pembatasan, namun untuk tertibnya kami membatasi per paket. Jadi masing-masing pecahan, mulai dari Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu, masing-masing satu pak, Jadi satu orang, maksimal bisa menukarkan Rp 3,7 juta, mendapat (satu bendel), masing-masing satu pak dari tiap-tiap pecahan,” pungkasnya.