SIDOARJO, FaktualNews.co – Pada bulan suci Ramadan tahun 1439 Hijriah ini, banyak masyarakat berlomba-lomba mencari keberkahan. Seperti yang dilakukan Abdul Rahman (54), warga Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo ini misalnya. Petani tambak ini memanfaatkan tangkis tambaknya untuk ditanami buah blewah dan timun emas.
Ide Abdul Rahman untuk mencari tambahan penghasilan dan keberkahan di bulan suci ini, muncul karena cuaca panas dan sangat memungkinkan untuk bertanam buah-buahan blewah (garbis). Ia bersama rekan kerjanya, langsung mencari biji buah dan kemudian menanam di tangkis tambak seluas 2 hektar miliknya tersebut.
Saat panen tiba, Abdul Rahman tidak menyangka kalau hasilnya sangat memuaskan. Pada bulan suci ini, dirinya mampu memanen buah blewah hingga 7 sampai 8 kwintal setiap dua hari. “Alhamdulillah dua hari sekali, bisa memetik antara 7 sampai 8 kwintal. Sekarang blewah, besoknya timun emas yang kita panen,” katanya, Sabtu (26/5/2018).
Dalam pemasaran hasil panennya, ia juga mengaku tidak ada kesulitan. Karena, ada tengkulak maupun pelanggan yang sudah menampung hasil panennya saat dibawa ke kota melalui transportasi air. “Tidak bisa kalau menggunakan kendaraan, jadi harus pakai perahu,” terangnya.
Sementara itu, Ida salah satu tengkulak mengaku bahwa di bulan puasa seperti ini, buah blewah maupun timun emas selalu laris manis dikunjungi pembeli, apalagi diwaktu menjelang adzan magrib. “Para pembeli saya minta milih-milih sendiri. Blewah dan timunnya manis-manis,” papar Ida.
Dirinya mengaku menjual buah tersebut dengan harga relatif murah. Perkilogramnya, ia bandrol dengan harga sekitar Rp 4500 sampai Rp 5000 perkilogramnya. “Kalau dari petaninya saya beli seharga Rp 4500 perkilogram. Tapi saya jual lagi dengan harga yang tidak terlalu mahal, yang penting untungnya cukup,” pungkasnya.