FaktualNews.co

Didemo Guru dan Siswanya, Begini Pembelaan Kepsek SMAN 1 Kebomas Gresik

Peristiwa     Dibaca : 2846 kali Penulis:
Didemo Guru dan Siswanya, Begini Pembelaan Kepsek SMAN 1 Kebomas Gresik
FaktualNews.co/Azharil Farich/
Siswa SMAN 1 Kebomas Gresik saat menggelar unjuk rasa, Senin (28/5/2018).

GRESIK, FaktualNews.co – Menyikapi gejolak protes dari para guru dan siswa SMA Negeri 1 Kebomas, Kepala Sekolah (Kepsek) Nurus Sobah akhirnya angkat bicara. Dia pun membantah telah memotong honor Guru Tidak Tetap (PTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT), pasca dikucurkannya bantuan Dana Kesejahteraan sebesar Rp 750 ribu.

“Saya hanya melaksanakan kebijakan dari Dinas (Pendidikan) Provinsi. Terkait dengan surat edaran dari Kepala Dinas. Bahwa bantuan itu diberikan untuk meringankan beban anggaran sekolah. Oleh karena itu Provinsi membantu. Lah surat edaran itu katanya hoax. Makanya saya minta penjelasan dari Kepala Cabang Dinas,” tuturnya.

Dia pun membeberkan, untuk honor GTT di SMAN 1 Kebomas sebesar Rp 1,7 juta. Dengan bantuan Dana Kesejahteraan sebesar Rp 750 ribu, maka pihak sekolah mendapat subsidi senilai nominal tersebut. “Jadi ada sebagian honor GTT yang dulunya dianggarkan sekolah, kini disubsidi oleh Dinas Provinsi,” paparnya.

Sementara Kepala Cabang Dinas Gresik Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Puji Astuti mengungkapkan, persoalan yang terjadi di SMAN 1 Kebomas ini hanya karena adanya komunikasi yang kurang baik yang antara pihak Kepsek dengan guru.

“Kurang baiknya itu mungkin suasana sekolah terlalu tegang. Karena faktor karakter Kepala Sekolah. Saya sudah minta agar menciptakan sekolah yang sehat jasmani dan rohani. Jadi tidak ada lagi yang namanya intimidasi,” tutur Puji Astuti

Terkait potongan honor GTT dan PTT, Puji menegaskan bila pembayaran honor tersebut utuh dan langsung ditransfer ke rekening guru masing-masing. Dengan bantuan Dana Kesejahteraan itu, bukan berarti honor GTT dan PTT bertambah. Melainkan hanya bersifat subsidi.

“Bantuan ini untuk mengurangi beban sekolah. Supaya sekolah ini bisa maju. Kalau uang sekolah ini semua buat bayar guru, maka prestasi siswa tidak bisa berkembang. Jadi itu hanya salah komunikasi saja,” paparnya.

Terkait hasil keputusan rapat mediasi, lanjut Puji, pihaknya hanya menyampaikan terkait dana bantuan tersebut. Sementara terkait sikap arogan, diktator dan sewenang-wenang yang dilakukan oleh Kepsek Nurus Sobah, pihaknya belum bisa memberikan keputusan.

“Yang memberikan keputusan itu bukan saya tapi Kepala Dinas. Nanti saya akan menyampaikan laporan ke Kepala Dinas. Masalahnya seperti ini, hasilnya seperti ini. Termasuk desakan pergantian kepala sekolah juga akan kita sampaikan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul