SIDOARJO, FaktualNews.co – Terkait berita hoaks dan aksi radikalisme yang belakangan ini marak di Kabupaten Sidoarjo. DPRD Kabupaten Sidoarjo, dan seluruh elemen masyarakat Sidoarjo, berdialog di gedung Paripurna DPRD Kabupaten Sidoarjo.
Dialog yang berlangsung pada Minggu (28/5/2018) itu, diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidoarjo. Sementara pesertanya dari berbagai organisasi masyarakat, Diantaranya, KNPI, FKPPI, BEM se-Sidoarjo, Osis SMA se-Sidoarjo, Ansor, Karang taruna, ILS dan sejumlah elemen masyarakat lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Sulamul Hadi Nurmawan mengatakan, bahwa memerangi berita hoax dan aksi radikalisme bukan tugas pihak aparat kepolisian saja. Melainkan tugas semua lapisan masyarakat.
” Ini tanggung jawab kita bersama. Jika mengetahui ada aktivitas terlarang atau yang mengarah pada radikalisme, tentu harus dicegah. Jika tak kuasa, sebaiknya segera melapor ke aparat setempat,” terangnya.
Sulamul Hadi Nurmawan menambahkan, peristiwa aksi radikalisme yang sempat mengguncang Kabupaten Sidoarjo, dan Surabaya, harus dijadikan pelajaran. Artinya, harus mengetahui dan saling memperhatikan antar tetangga. “Interaksi sosial harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kita jangan sampai kecolongan,” pintanya.
Sementara Dwi Eko Lokononto, perwakilan PWI Jatim menyampaikan, berita hoax saat ini memang kerap bermunculan. Oleh karena itu, dia menghimbau agar masyarakat harus lebih teliti dan tidak memakan mentah informasi atau berita yang diterima.
“Jika kabar berasal dari media massa, perlu juga diperhatikan kredibilitas media tersebut. Apakah perusahaan media tersebut sudah lulus verifikasi oleh dewan pers atau terdaftar secara jelas di Kemenkumham. Sebab, sekarang ini banyak juga media abal-abal dan wartawan yang tidak jelas asal usulnya,” pungkasnya