Labfor Polda Jatim Olah TKP di Rumah Kos yang Terbakar
SURABAYA, FaktualNews.co – Rumah kos di jalan Kebalen Kulon RT 2 RW 6 Krembangan, Kecamatan Pabean Cantikan, kota Surabaya yang mengalami kebakaran, Selasa (29/5/2018) sore kemarin. Delapan orang penghuni kos tewas terpanggang dalam kejadian itu.
Petugas Labfor Polda Jatim pun langsung melakukan pengecekan ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ada sekitar tiga petugas Labfor yang diterjunkan, didampingi oleh Kasatreskrim Polres KP3 Tanjung Perak Surabaya AKP Tinton Yudo Riambodo.
Olah TKP ini dilakukan, untuk mengetahui penyebab pastinya kebakaran yang membawa korban delapan orang meninggal dunia dan 12 korban luka-luka.
“Tim Labfor Polda Jatim sedang melakukan proses identifikasi, kita semua sama-sama menunggu, beri waktu kami bekerja. Kita harapkan petugas bisa menemukan sedetail mungkin apa yang menjadi penyebab kebakaran tersebut,” ujar AKP Tinton, Rabu (30/5/2018).
Petugas melakukan olah TKP di lantai bawah terlebih dahulu, kemudian mereka bergeser ke lantai atas dimana para penghuni di lantai ini, hampir rata-rata meninggal dunia setelah tubuhnya terpanggang api karena tak sempat menyelamatkan diri. Petugas juga sempat mengukur luasan jendela tersebut.
Beberapa saat kemudian, salah seorang petugas Labfor keluar membawa tabung melon gas elpiji beserta kompornya lalu dibersihkan didepan rumah warga.
“Saya belum bisa menjelaskan apa (penyebab) karena semua titik, semua hal, semua benda akan diperiksa oleh petugas. Saya belum menyimpulkan apa-apa nanti dari tim lah yang bisa menyimpulkan,” lanjutnya, ketika ditanya kemungkinan tabung gas elpiji sebagai penyebab kebakaran.
Hasil temuan petugas Labfor, dikatakan Tinton, akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa, ia pun tak bisa merinci berapa waktu yang diperlukan dalam uji Labfor sampai diketahui hasilnya.
“Semua hal pasti ada tingkat kesulitannya, kalau susah ya pasti butuh waktu lama,” katanya.
Hingga saat ini sejumlah saksi tengah dimintai keterangan oleh petugas Polres KP3 Tanjung Perak, termasuk pemilk rumah kos yang diketahui bernama Haji Haidir.
Warga Gelar Pengajian
Warga sekitar yang berada di sekitar lokasi kebakaran mengaku prihatin dengan peristiwa tersebut. Banyak yang tidak percaya kejadian kebakaran itu, mengakibatkan orang-orang yang pernah mereka kenal tewas mengenaskan.
“Saya tidak percaya rasanya, dia (korban) sudah lama saya kenal. Orangnya baik, care (peduli) sama tetangga,” ujar Sri Nurhartati, warga sekitar.
Dia menceritakan saat kejadian, warga sudah berusaha memberi bantuan dengan menyiapkan tangga. Namun karena akses jendela yang dipakai menyelamatkan diri sangat kecil, para korban terpaksa giliran.
“Asap sudah menutupi rumah, kita juga panik. Sebagian juga menyirami tembok agar tidak roboh,” lanjutnya.
Dalam waktu dekat, kata Sri, warga berinisiatif akan menggelar pengajian bersama sebagi bentuk keprihatinan atas jatuhnya korban.
“Ya nanti setelah selesai olah TKP semua warga nanti pengajian,” tutupnya.