PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Pasuruan dan Probolinggo, Mukhamad Misbakhun berkunjung ke Probolinggo. Dalam kunjungannya Jumat (1/6/2018) tersebut, Misbakhun menggelar silaturrahim dan buka puasa bersama ribuan santri dan para alim ulama di Ponpes Baitussalam Sholihin, Genggong Temenggungan, Krajengan, Probolinggo.
Dalam sambutannya, Misbakhun mengajak masyarakat Probolinggo, khususnya para santri untuk selalu bisa menyaring isu-isu yang berkembang di saluran informasi apapun. Pasalnya, saat ini banyak oknum terus melempar isu hoax dan miring tentang Presiden Jokowi.
Misbakhun mencontohkan, Presiden Jokowi saat ini terus diserang soal isu miring. Ada yang mengatakan, jika Jokowi bukan Islam bahkan dituduh PKI. “Isu ini kan tidak benar, tidak ada sama sekali yang menunjukkan asal usul beliau mengarah ke situ,” papar Misbakhun.
Politisi muda Golkar kelahiran Pasuruan itu menegaskan bahwa status presiden Jokowi itu adalah seorang haji dan sosok yang Islami dengan kesederhanaannya.”Nanti saat pemilihan presiden jangan lupa kalau Golkarnya nomor 4 dan presidennya pak Jokowi, ” ujar Misbakhun yang disambut tepuk tangan ribuan santri yang hadir.
Tidak lupa Misbakhun juga menyampaikan perasaan syukurnya karena bisa menghadiri silaturrahim dan buka puasa bersama di Pondok Pesantren Baitus Sholihin.”Kedatangan saya ini adalah dalam rangka memenuhi janji saya kepada pengasuh ponpes K.H. Hasan Syaiful Islam yang pada tahun kemarin belum sempat menghadiri undangan beliau,” ujarnya yang direspon senyum Kiai Syaiful.
Kegiatan buka bersama tersebut diadakan dalam rangka mensyukuri bulan Ramadhan dan berkumpulnya ikatan kekeluargaan alumni Ponpes Zainul Hasan Genggong. Serta timses yang telah menyalurkan aspirasinya kepada H. Mukhamad Misbakhun, di dapil Jatim II yang meliputi Kabupaten/Kota Pasuruan dan Probolinggo.
Hadir dalam acara tersebut Pengasuh Ponpes Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo, KH Hasan Saiful Islam (Gus Beng), KH. Zidni Ilman (Gus Jon), KH . Moh. Ainul yakin (Gus Nunung) dan juga banyak alim ulama dan habaib, serta ribuan santri. (Abdul Aziz)
