MOJOKERTO, FaktualNews.co – Di Mojokerto, sebuah masjid menjadi jujukan masyarakat untuk beristirahat dan menunaikan ibadah shalat saat mudik lebaran. Tidak hanya untuk beristirahat, bangunan masjid yang fotogenik membuat tak jarang masyarakat yang singgah untuk shalat juga berswafoto di masjid tersebut.
Masjid Darul Muttaqin, sebuah masjid yang berada di Dusun/Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto ini tidak jauh berbeda dengan masjid-masjid pada umumnya. Yang membuat masjid ini berbeda, yakni desain bangunannya dipenuhi ornamen-ornamen khas Kerajaan Majapahit.
Mulai dari hiasan ukiran pada pintu, fentilasi hingga tempat imaman pada masjid ini bernuansa Kerajaan Majapahit. Oleh karina itulah, Masjid Darul Muttaqin ini juga disebut Masjid Majapahit. Hal itu diungkapkan salah satu penjaga Masjid Darul Muttaqin, Suwaji saat ditemui FaktualNews.co
Dijelaskannya, ornamen fentilasi masjid berbentuk Surya Majapahit. Untuk diketahui, Surya Majapahit sendiri sering ditemukan pada reruntuhan bangunan yang berasal dari masa Kerajaan Majapahit. Lambang berbentuk Matahari bersudut delapan dengan bagian lingkaran di tengah menampilkan dewa-dewa Hindu.
Lambang berbentuk diagram kosmologi yang disinari jurai Matahari khas Surya Majapahit ini membuat banyak arkeolog menduga bahwa pada masa Kerajaan Majapahit, lambang Surya Majapahit berfungsi sebagai lambang Kerajaan Majapahit.
Selain ornament Surya Majaphit, Masjid Darul Muttaqin ini mempunyai dinding yang terbuat dari batu bata yang identik dengan ciri bangunan pada masa Kerajaan Majapahit. Mempermanis suasana, pengurus masjid memutuskan untuk menambahkan cat warna merah pada setiap batu bata di dinding masjid ini.
“Masjid ini mulai dibangun sekitar tahun 2009 lalu. Setelah itu, tiga atau empat tahun setelah proses pembangunan, masjid ini baru ditempati,” ungkap Suwaji.
Laki-laki 52 tahun itu menambahkan, pembangunan Masjid Darul Muttaqin dengan nuansa Kerajaan Majapahit ini merupakan inisiatif warga setempat. Hal itu mengingat letak masjid yang berada di Kecamatan Trowulan yang dipercaya sempat menjadi pusat Kerajaan Majapahit pada masa kejayaannya dulu.
“Sejak dulu, di Trowulan kan banyak ditemukan benda-benda kuno peninggalan Kerajaan Majapahit. Seperti candi, patung, barang-barang, kna banyak di sini. Makanya itu, warga berinisiatif membangun masjid dengan nuansa Majapahit,” jelasnya.
Sebelum masjid bernuansa Majapahit ini dibangun, di halaman depan Masjid Darul Muttaqin yang sekarang, terdapat bangunan masjid kecil. Masjid kecil tersebut akhirnya dirobohkan karena masjid Darul Muttaqin yang lebih besar dan megah sudah bisa digunakan.
“Pembangunannya ya swadaya masyarakat sini. Setelah masjid ini sudah bisa digunakan untuk beribadah, akhirnya masjid yang lama dirobohkan. Sekrang, lokasi bangunan masjid yang lama dipakai lahan parkir masjid,” kata penjaga masjid yang sudah selama 38 tahun ini.
Masjid yang terletak di tepi jalur Bypass Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur ini membuat masjid ini mudah disinggahi masyarakat muslim yang melintas. Terlebih saat mudik, masyarakat luar Kabupaten Mojokerto yang melintas juga tak jarang berswafoto usai menunaikan shalat di masjid ini.
Sekitar tiga tahun lalu, kata Suwaji, Masjid Darul Muttaqin pernah mendapatkan juara tingkat Jawa Timur. “Waktu itu ya saat Ramadhan seperti ini, ada program dari Polda Jawa Timur, bahwa seluruh Polres di Jawa Timur wajib membuat pos pantau mudik bertema Masjid Bintang. Kemudian dilombakan. Alhamdulillah, Polres Mojokerto yang menggunakan masjid ini akhirnya dapat juara satu,” pungkasnya.