FaktualNews.co

Meski Mulai Redup, Perajin Kendang di Pasuruan, Masih Bertahan

Ekonomi     Dibaca : 1072 kali Penulis:
Meski Mulai Redup, Perajin Kendang di Pasuruan, Masih Bertahan
FaktualNews.co/Azis/

PASURUAN, FaktualNews.co  – Seiring dengan perkembangan zaman. Perajin alat kendang di Pasuruan, sejak beberapa tahun ini, usahanya mulai redup. Banyaknya alat musik modern saat ini,  berdampak negatif bagi para perajin alat musik tradisional tersebut. Hal itulah yang kini dirasakan Zainuri (56) perajin kendang asal Kota Pasuruan, yang mulai merasakan dampak keredupan itu.

Dahulu, di masa keemasannya, kendang buatan Zainuri diminati banyak orang. Bahkan, di era tahun 1990 an, ia mendapatkan banyak pesanan kendang dari sejumlah daerah khususnya dari luar pulau Jawa. Kini, bisnis kendang yang digelutinya sejak tahun 1987 mulai ditinggalkan oleh masyarakat, khususnya pecinta alat kendang.  Pesanan kendang buatannyapun mulai sepi.

Hingga kini, Zainuri masih mempertahankan bisnis yang dilakukannya ini. Dengan  membuka toko alat musik kendang di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan.

Meski demikian, ia tampak masih bersemangat membuat kendang. Tiap kendang dipatok dengan harga mulai dari Rp 300 ribu-Rp 1,2 juta, tergantung ukuran dan jenisnya. Hampir setiap hari ia memproduksinya, meski disadarinya bahwa bisnis kendang mulai suram.

Zainuri menyebutkan, sudah dua tahun terakhir, bisnis kendang ini tak seberapa menguntungnkan. Ia pun tak bisa berbuat apa-apa selain bersabar dan tetap berusaha memasarkan kendang miliknya. “Sudah bergeser eranya sekarang. Tapi, sayang sekali kalau kendang ini tergerus oleh zaman dan akan hilang. Jujur, saya sangat prihatin melihat kondisi sekarang ini,” ungkapnya, saat ditemui di tokonya, Sabtu (2/6/2018).

Terlepas dari usahanya, Zainuri, menuturkan bahwa pemerintah harus bertindak. Sebab, katanya, kendang adalah merupakan alat tradisional asli Indonesia. Ia berharap, jangan sampai generasi penerus Indonesia ini tak mengetehaui alat musik tersbut. Atau bahkan mereka pun meninggalkan alat musik itu karena sudah dianggap barang kuno. “Saya sebenarnya ingin ada perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan alat musik tradisional inj,” paparnya.

Zainuri, adalah salah satu orang yang berusaha mempertahankan alat musik kendang hingga sekarang. Ia sangat peduli dengan perkembangannya. Bahkan, terkadang ia pun mengajari anak-anak di sekitar rumahnya, untuk bermain kendang. “Saya sadar, tak mudah menenalkan musik tradisioanal ini pada anak sekarang. Tapi saya berusaha keras untuk mengenalkannya pada mereka agar tahu,” bebernya.

Lebih lanjut Zainuri menjelaskan, bahwa bakat membuat kendang ini berawal dari kecintaannya bermain kendang. Ia mengaku pernah memiliki pengalaman bermain kendang mengiringi Rhoma Irama kala konser di Jawa Timur, waktu itu. Pengalaman itu pun masih membekas di benaknya dan sulit untuk dilupakan. Bahkan menjadi inspirasinya untuk membuat peralatan kendang yang akhirnya dapat perhatian dari masyarakat.

Yang masih terngiang di telinga Zainuri, adalah saat ia bersama Bang Rhoma Irama yang tampil bersemangat sekali. “ Bahkan saya pernah satu panggung dengan beliaunya di salah satu daerah. Rasanya sangat luar biasa saat itu. Saya kan hanya pemain kendang kelas kampung , tapi mendapatkan kesempatan bermain dengan raja dangdut. Sehingga kesempatan itu tak disia-siakan untuk ikut tampil, ” kenangnya.

Zainuri merupakan perajin kendang yang terbilang sangat sukses. Ia berhasil memproduksi kendang yang berbeda dengan kendang lainnya. Kendang buatannya memiliki ciri khas dan diminati banyak orang. “Kendangan buatan saya ini unik mulai dari motif kendangnya, dan bentuk kendangnya. Suara yang dihasilkannya sangat khas, dan ini saya pertahankan sejak dulu sampai sekarang, ” ujar Zainuri diakhir ceritanya. (Abdul Aziz)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags