FaktualNews.co

Polda Jatim Terjunkan 2650 Personel Gabungan dalam Operasi Ketupat Semeru 2018

Ramadan     Dibaca : 1051 kali Penulis:
Polda Jatim Terjunkan 2650 Personel Gabungan dalam Operasi Ketupat Semeru 2018
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Wakapolda beri tanda kesiapan operasi kepada personel, Rabu (6/6/2018).

SURABAYA, FaktualNews.co – 2650 personel gabungan TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, Jasa Raharja, Linmas dan Gerakan Pramuka diterjunkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2018 di wilayah Jawa Timur.

Operasi Ketupat Semeru 2018 dilaksanakan mulai Kamis (7/6/2018) hingga Minggu (24/6/2018).

Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirrlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Heri Wahono mengatakan, untuk jalur macet maupun kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya, hampir merata di setiap kabupaten maupun kota.

“Tapi yang paling krusial itu ada di Pandaan (Pasuruan) hingga Malang. Kemudian jalur wisata yang menuju ke Batu, lalu satu lagi di Mengkreng,” kata Heri, usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2018 di halaman Mapolda Jatim, Rabu (6/6/2018).

Di jalur tersebut lanjutnya, setiap tahun terjadi kemacetan lalu lintas. Namun, pada tahun ini, ia memprediksi kemacetan bakal berkurang setelah terbantu dengan keberadaan jalur tol fungsional ruas Wilangan hingga Kertosono.

Pihaknya juga akan menempatkan 39 pos pengamanan dan 211 pos pelayanan, menyiapkan jalur alternatif serta melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan.

“Kita lakukan rekayasa seperti kontra flow dan sebagainya,” pungkas Heri.

Sementara itu, Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo, saat membacakan amanat Kapolri mengatakan, Operasi Ketupat di Indonesia bakal melibatkan 173.097 personel dari unsur TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan unsur masyarakat yang lain.

“Operasi ini juga bagian dari evaluasi Operasi Ramadniya yang dilaksanakan tahun lalu,” ucap Wakpolda sesuai amanat Kapolri, Rabu (6/6/2018).

Sementara hasil evaluasi tahun ini, akan ada empat potensi kerawanan saat Lebaran. Yakni, pertama soal stok pangan dan stabilitas harga pangan.

Kemudian soal permasalahan kelancaran arus mudik maupun balik Lebaran, “Kita mendapati akan ada enam jalur macet mudik maupun balik Lebaran,” lanjutnya.

Yang ketiga, adalah gangguan Kamtibmas seperti premanisme, pencurian, pencopetan, hipnotis dan tindak kejahatan lain juga berpotensi akan meningkat saat memasuki Lebaran nanti.

Terakhir, akan ada potensi tindak pidana terorisme yang bisa saja terjadi. Oleh karena itu, Kapolri dalam amanatnya mengajak semua jajaran untuk mendeteksi sedini mungkin potensi terjadinya aksi terorisme.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul