FaktualNews.co

Seribuan Warga di Lereng Gunung Penanggungan Dilanda Kekeringan

Peristiwa     Dibaca : 913 kali Penulis:
Seribuan Warga di Lereng Gunung Penanggungan Dilanda Kekeringan
FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Warga Desa Kunjorowesi menenteng jeriken untuk mengantre air bersih akibat kemarau yang sudah menahun.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Seribuan warga di lereng Gunung Penanggungan, tepatnya di Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kini mulai gelisah. Bagaimana tidak, sumur-sumur warga mulai kering kerontang jelang musim kemarau tahun ini.

Seakan sudah menjadi tradisi, warga pun kembali harus mengambil air bersih dari tandon-tandon super jumbo yang disiapkan pemerintah daerah setempat. Hingga saat ini, sebanyak 1.650 jiwa mengalami krisis air bersih.

Rinciannya yakni 400 jiwa di Dusun Sumberan, Dusun Telaga 250 orang, kemudian di Dusun Kunjorowesi 400 jiwa, dan terbesar di Dusun Kandangan 600 jiwa. Setiap hari, para warga harus memanggul ember dan jeriken untuk bisa mendapatkan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini, mengatakan kekurangan air bersih di Desa Kunjorowesi tersebbut telah terjadi selama satu pekan terakhir ini. Pihaknya pun telah menetapkan status darurat bencana kekeringan sesuai Surat Keputusan Bupati Mojokerto.

“Sudah masuk musim kemarau panjang berdampak pada kekeringan yang terjadi rutin setiap tahun. Kalau musim kemarau pasti krisis air di wilayah Ngoro,” ujarnya, Kamis (7/6/2018).

Menurut Zaini, guna memenuhi kebutuhan air bersih warga di Desa Kunjorowesi, pihaknya sudah mengirimkan pasokan air bersih. Pengiriman air tersebut dilakukan setiap hari. BPBD memeberikan jatah satu dusun satu truk tangki.

“Dalam satu hari ada tiga truk tangki air dari PDAM untuk droping air bersih ke desa setempat. Ada dua dusun yang digabung saat pendistribusian air bersih,” imbuhnya.

Zaini mengatakan, ada tiga tandon air yang dipakai untuk mendistribusikan dropping air. Ketiga tandon itu berkapasitas tampung sekitar 3.300 liter. Setiap hari, tiga truk tangki berisi air bersih dikirimkan untuk mesuplai kebutuhan air bagi seribuan warga terdampak ini.

“Di sana tidak ada sumur karena daerah pegunungan. Warga kalau mau ambil air harus ngangsu air jaraknya 3 kilometer. Karena jarak mengambil air jauh maka itu sudah merupakan bencana,” terangnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
surya.co.id