Jejak Politik Syahri Mulyo, Bupati Tulungagung yang Jadi Buronan KPK
SURABAYA, FaktualNews.co – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau kepada dua kepala daerah di Jawa Timur, yakni Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar dan Bupati Tulungagung Syahri Mulyo untuk segera menyerahkan diri. Setelah keduanya ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan barang dan jasa.
Hingga saat ini keberadaan dua politisi tersebut masih misterius. Satgas KPK pun sudah berupaya untuk mencari keberadaan keduanya. Termasuk melakukan penggeledahan di rumah pribadi Bupati Tulungagung nonaktif, Syahri Mulyo di Desa/Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Bahkan kondisinya kini sepi, Jumat (8/6/2018).
Tidak ada aktivitas di area rumah berukuran besar sebelah selatan Puskesmas Ngantru ini. Pagarnya tertutup rapat. Ruang penjagaan yang ada di bagian depan, menyatu dengan pagar sisi utara juga kosong. Padahal di ruang penjagaan ini tidak pernah kosong dari penjagaan.
Menurut seorang sumber, Syahri dan keluarga pergi ke Surabaya, Rabu (6/6/2018) siang. Namun sejak kepergiannya itu, Syahri belum pernah pulang. “Semua ikut, anaknya, cucunya, istrinya semua ke Surabaya. Mungkin ada acara keluarga,” terang sumber ini.
Pada Rabu malam tim KPK sempat mendatangi kediaman Syahri. Mereka masuk ke halaman dalam, namun tidak bisa masuk ke rumah karena tuan rumah tidak ada di tempat. Usai kedatangan tim KPK, rumah Syhari dijaga para simpatisannya. Lantaran kini Syahri juga tengah maju dalam Pilbup Tulungagung.
Dari Pengusaha, Anggota DPRD, Hingga Bupati
Syahri Mulyo, lahir di Tulungagung, Jawa Timur, pada 1 Mei 1968. Sebelumnya, ia merupakan seorang pengusaha. Hingga akhirnya, dirinya terjun ke dunia politik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dalam karir politiknya, sebelum menjabat sebagai Bupati, Syahri merupakan anggota DPRD Tulungagung periode 1999-2004. Kemudian ia maju dalam pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2009 untuk memperebutkan kursi DPRD Jawa Timur.
Hingga akhirnya, ia pun meraup suara yang cukup signifikan dan duduk sebagai anggota DPRD Jatim periode 2009-2014. Kemudian, ia kembali terpilih dan menjadi anggota DPRD Jatim 2009-2014.
Menjadi anggota DPRD Jatim selama dua periode, Syahri sepertinya ingin lebih berkarir di dunia politik. Menggunakan Partai besutan Megawati Soekarno Putri, Syahri maju dalam pemilihan bupati (Pilbup) Tulungagung tahun 2013 berpasangan dengan Maryoto Bhirowo.
Duet Syahri-Maryoto pun sukses mendulang suara terbanyak yakni 48 persen. Keduanya mengalahkan dua pasangan lainnya yakni Bambang Adyaksa dan Anna Luthfie dan pasangan Isman-Tatang.
Pada tahun ini, Syahri kembali akan maju dalam Pilbup Tulungagung untuk peridoe kedua. Ia pun masih akan berpasangan dengan Maryoto. keduanya akan diusung oleh PDIP dan Nasdem.
