JOMBANG FaktualNews.co – Bulan puasa nampaknya tidak menjadi penghalang bagi para sejumlah penggiat olahraga alam bebas (Orab) di Jombang Untuk menyalurkan hobinya.
Menurut Supriono atau biasa dipangil (Cak Kancil) salah satu pengelola pos perijinan Gunung Anjasmoro yang terletak di kawasan Tahura Raden Soerjo Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, ini mengatakan jika selama bulan puasa masih ada beberapa pendaki yang mayoritas muslim tetap nekat naik ke atas hanya untuk memuaskan hobinya.
Meskipun demikian, kabarnya mereka tetap menjalankan ibadah puasa hingga tuntas, padahal jalur pendakian Gunung Anjasmoro ini terkenal cukup terjal, terutama di tanjakan “Simbok” atau pos II. Namun jumlah pendaki di bulan puasa tahun ini tidak sebanyak tahun lalu.
“Selama bulan Ramadan ini ada yang naik. sebenarnya dua kali yang pertama orang buat beribadah di atas terus yang kedua itu memang pendakian. Kalau bulan puasa gini tetap buka, tapi ramainya nanti setelah lebaran, kalau tahun kemarin dibulan puasaan gini cukup ramai, sekitar 50 orang daki ke atas di bulan puasaan gini, kalau di atas kegiatanya ya gitu namanya juga penikmat alam,” kata pejaga pos perizinan Supriono / Cak Kancil (39)
Meskipun ketinggianya cukup rendah yakni sekitar 2.282 Mdpl namun jalur pendakian gunung ini, tidak kalah menantangnya dibandingkan Arjuno dan Pawitra Mojokerto. Lantaran banyak pendaki yang patah semangat ketika melalui pos II jalur ini khususnya di Jalur Si Mbok
“Karena jalurnya terlalu menanjak jadi sering buat pendaki patah semangat. Sebenarnya dari atas pos perizinan sini saja sudah menanjak, terus sampai di punggungan ada dataran yang landai setelah itu track lagi,” imbuhnya.
Sementara menurut keterangan Nazril Ilham (20) pendaki asal Rungkut Surabaya yang melakukan pendakian beberapa hari yang lalu digunung ini, mengatakan jika ia mengaku tetap menjalankan ibadah puasa meskipun sempat mengalami patah semangat.
“Yang parah itu jalur pos 1 hingga pos 3 itu tracknya parah, di situ yang buat semangat para pendaki down, tapi saya tetep lanjut puasa soalnya nanggung tinggal hitungan jari puasanya,” tandasnya.