Marak Kekerasan Pelajar di Jombang, DPRD Minta Bhabinkamtibmas Lebih Berperan
JOMBANG, FaktualNews.co – Masih maraknya aksi kekerasan dikalangan pelajar di Kota Santri, mematik keperihatinan kelangan legislatif Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Ketua Komisi D DPRD Jombang, Syarif Hidayatullah, menilai aksi kekerasan yang beberapa kali terjadi itu, karena kurangnya pegawasan dari pihak terkait.
“Terjadinya, beberapa perkelahian antar pelajar itu bukan hanya tanggung jawan guru sekolah serta orang tua. Akan tetapi, juga merupakan tugas dan tanggung jawab Bhabinkamtibmas, selaku pembina keamanan dan ketertiban masyarakat setempat,” kata pria yang akrab disapa Gus Setot kepada FaktualNews.co, Senin (11/6/2018).
Untuk itu, dirinya meminta kepolisian resor (Polres) Jombang, lebih mengaktifkan peran pokok Bhabinkamtibmas di seluruh desa.
“Momen libur panjang, seperti ini sangat rawan sekali terjadi perilaku menyimpang dari beberapa pemuda. Seperti balap liar di Kecamatan Mojoagaung, serta di jalan raya Desa Cukir, setiap sore menjelang waktu berbuka puasa dan pagi hari seteah sahur. Ini dibutuhkan peran aktif Bhabinkamtibmas dalam melakukan pegawasan serta penindakan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,” tambah dia.
Menurut Gus Sentot, Bhabinkamtibmas perlu intens melakukan patroli di serta berperan semaksimal mungkin, dalam menciptakan suasana yang kondusif.
Sekedar diketahui, pelaku pengeroyokan pelajar yang yang videonya menjadi viral di media sosial, Sabtu 9 Juni 2018 belum sepenuhnya terungkap. Sebab, hingga kini masih ada dua pelaku yang belum diamankan.
Dua orang yang berstatus buronan tersebut berinisial SH 20 warga Desa Kwaron, Kecamatan Diwek. Sedangkan Satu pelaku lainnya yakni berinisial AA (16), pelajar asal Kecamatan Diwek.
“Ada 6 orang yang kita amankan, sedangkan 2 orang masih dalam pencarian, yakni satu orang sudah dewasa sedangkan atu lagi pelajar,” kata Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Gatot Setyo Budi Senin (11/6/2018).
Sedangkan 6 orang yang diamankan yakni KG (15), MAY (17), AFA (17), MMP (16), MRH (15), serta MFR (17). Seluruhnya merupakan pelajar asal Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Sementara motif pelaku lantaran cemburu. Berawal saat pelaku berinisial MRH memiliki pacar berinisia Nd. Kepada Mrh, Nd mengaku digoda oleh korban berinsial EP. Kemudian keduanya janjian untuk bertemu.
