Ramadan

Jelang Lebaran, di Kota Situbondo, Dipenuhi Gepeng

SITUBONDO, FaktualNews.co – Menjelang Lebaran tahun 2018,  gelandangan dan pengemis (gepeng) makin marak di sejumlah sudut di Kota Situbondo. Bahkan, disejumlah sudut keramaian dipastikan  ada Gepeng.

Salah satu tempat yang dijadikan tempat mangkal di terminal Kota Situbondo. Dalam beberapa hari terakhir ini, tercatat belasan gepeng yang sedang duduk-duduk. Ada juga yang tertidur. Bahkan, sebagian dantaranya mereka membawa anak kecil.

Jaelani, salah satu warga mengatakan, keberadaan gepeng kerap menganggu. Menjelang Lebaran ini, menumpuk di terminal Kota Situbondo. “Tentu sangat menganggu pengguna jalan, karena sekarang lagi ramai-ramainya,” kata Jaelani, Rabu (13/6/2018).

Menurutnya, khusus di terminal Kota Situbondo, gepeng tersebut tidak kenal siang maupun malam. Mereka bahkan sampai tidur di terminal. “Ada yang bawa anak kecil. Ini yang buat saya kasihan,” katanya.

Jaelani berharap, ada perhatian dari pemerintah. Misalnya, dilakukan penertiban, kemudian diberikan pembinaan. “Kasian kalau dibiarkan berkeliaran seperti ini terus. Tapi saya lihat, belakangan ini, belum ada penertiban oleh petugas,” tambahnya.

Pria yang juga aktivis salah satu LSM itu memandang, selama ini, belum ada solusi terbaik terkait penanganan gepeng. Buktinya, jumlah pengemis di Kota Santri terus bertambah. Yang disayangkan, tidak jarang gelandangan yang menebarkan ancaman kepada masyarakat.

Jaelani menambahkan, gepeng merupakan bagian dari kompleksnya masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Artinya, harus ada perhatian khusus dari pemerintah. Jika tidak tertangani dengan serius, bukan tidak mungkin Situbondo,  menjadi kabupaten yang akrab bagi gepeng.

“Masak kita mau jadi kota gepeng. Pokoknya, masalah sosial di Situbondo,  itu sangat kompleks. Belum lagi banyaknya orgil  (orang gila)yang berkeliaran di beberapa tempat,” kata Jaelani.

Memang, permasalahan sosial ini tidak mudah diselesaikan. Termasuk persoalan gepeng dan orgil. Karenma itu, butuh perencanaan yang matang dalam mengurai permasalahan tersebut. “Memang harus bertahap,” pungkasnya.