Warga Bojonegoro Mengeluh, Elpiji Melon Langka, Harga Melambung
BOJONEGORO, FaktualNews.co – Kelengkaan gas elpiji 3 kilogram, bukan pertama kalinya terjadi di beberapa daerah Jawa Timur. Sejak awal Ramadan lalu, gas elpiji 3 kg bersubsidi di wilayah Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, juga mengalami kelangkaan.
Akibat kelangkaan elpiji 3 kg (melon) ini, harga isi ulangnya menjadi lebih mahal dari biasanya. Suparlan, pemilik warung bakso kaki lima di Trucuk, menganggap kelangkaan gas elpiji melon tersebut karena pasokan ke wilayah Trucuk kurang.
“ Karena pasokannya kurang, sehingga warga di sini, kesulitan mencari gas elpiji 3 kg, “ujar Suparlan Sabtu (16/6/2018), kepada FaktualNews.co.
Senada dengan apa yang dikatakan Suparlan, pemilik warung kaki lima di Trucuk, Kasiati, juga mengaku kesulitan mencari elpiji 3 kg, sejak menjelang Ramadan lalu. “ Sudah sejak menjelang Ramadan lalu, elpiji disini mulai terasa sulit. Ketika itu orang-orang sudah pada kelayapan nyari elpiji kemana-mana. Apalagi lebaran ini, malah semakin sulit, ” ujar Supiati seraya menarik nafas pajang.
Kasiati menduga kelangkaan gas elpiji bukan hanya terjadi pada satu kecamatan di Bojonegoro saja. Namun, juga terjadi dibeberapa kecamatan lain seperti Kecamatan Padangan. Sebab, saat ia akan mencari di Kecamatan Padangan juga mengalami kesulitan mendapatkan elpiji melon ini. Padahal, harganya naik dari Rp.18 ribu pertabung menjadi Rp. 22 ribu pertabung.
Hingga kini Pemkab Bojonegoro, nampaknya belum menyikapi terhadap kelangkaan gas elpiji kg tersebut. Pasalnya hingga sekarang, masyarakat mengeluh terhadap kelangkaan gas elpiji 3 kg tersebut. Sebab, selain selain harganya yang tinggi, gas elpiji 3 kg juga sulit dicari.
“Dulu harganya dari Rp.17 ribu, naik menjadi Rp.18 ribu. Menjelang puasa naik lagi Rp. 19 ribu, kemudian sekarang menjadi Rp.22 ribu tapi malah malah sulit mendapatkan, “ tambah Suparlan.
Oleh karena itu, ia berharap Pemkab Bojonegoro segera mengatasi masalah kelangkaan elpiji ini. “Saya berharap Pemkab Bojonegoro, segera mengatasi masalah ini. Kasiha pedagang kecil yang kesulitan mencari elpiji 3 kg. Harganya malah lagi, ” pungkas Suparlan.