MADIUN, FaktualNews.co- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga ada keterlibatan aparat negara dalam Pilkada serentak yang bakal digelar 27 Juni mendatang, baik tingkat propinsi dan daerah. Menurutnya, aparat negara itu bisa TNI, Polri, Intelejen dan lainnya, berpihak pada calon pasangan hingga parpol tertentu.
Demikian disampaikan SBY, kepada wartawan, usai “Apel Siaga Partai Demokrat se Jatim” di Asrama Haji Kota Madiun, Senin (18/6) petang. “Saya merasa sedih, jika aparat negara ikut dilibatkan. Saya merintis agar TNI, Polri dan aparat negara netral. Jujur saya merasa sedih melihat hal itu,” ujar serius.
Namun, jumpa pers singkat itu, SBY langsung meninggalkan lokasi, tanpa merinci lebih jelas masalah tersebut. Terkait itu, sebelumnya juga disampaikan SBY dihadapan ribuan pengurus Partai Demokrat se Jatim. “Saya menerima laporan sebanyak 150 personil aparat disebar di Jatim, Jateng, Jabar dan lain-lain,” ujarnya.
SBY berharap, sebanyak 150 personil aparat negara diturunkan pada masing-masing propinsi, benar-benar bertugas demi negara dan sesuai konstitusi. Rasa prihatin di Jatim, ada aktivis buruh memberikan dukungan untuk pasangan Khofifah-Emil dipanggil aparat dengan berbagai pertanyaan. Kemudian, katanya lagi, satu kegiatan dilakukan bagi pasangan Khofifah-Emil, harus dibatalkan karena tidak mendapat ijin.
“Saya ikuti seksama, pasangan Khofifah-Emil Dardak terus dikerjai pihak-pihak tertentu. Hal itu bertujuan menggembosi pasangan diusung Partai Demokrat. Saya minta jika melihat hal itu jangan takut. Langsung laporkan pada saya maupun pimpinan lain. Gejala seperti itu harus dilawan,” ujar SBY sembari disambut yel yel lawan.
Belum habis pasangan Khofifah-Emil dikerjai, tambahnya, dihembuskan dapat restu dari Habib Rizieq dan Amin Rais saat umroh belum lama ini. “Saya yakinkan dan pastikan itu berita hoax atau tidak benar,” ujarnya lagi.
Menurutnya selama menjadi Presiden RI dua periode tidak pernah melakukan tindakan diluar konstitusional, apalagi pelibatan aparat negara. “Saya jauh dari itu atau tidak pernah lakukan tindakan tidak terpuji,” ujarnya. (A Basoeki)